Nasi Ambeng jadi Menu di Restoran Singapura, Masyarakat Jawa Kecewa

Sabtu, 04 Juli 2020 | 17:28 WIB
Nasi Ambeng jadi Menu di Restoran Singapura, Masyarakat Jawa Kecewa
Menu nasi ambeng di restoran terkenal Singapura. (Facebook/ Violet Oon Singapore)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah restoran di Singapura menuliskan permohonan maaf setelah Komunitas Masyarakat Jawa di sana mengeluhkan adanya nasi ambeng dalam daftar menu restoran tersebut.

Komunitas Masyarakat Jawa mengkritik bahwa penamaan menu tersebut tidak sesuai dengan konsep dan hakikat nasi ambeng.

Menyadur dari Keepo.me -jaringan Suara.com, restoran Violet Oon meminta maaf setelah memberi nama menu terbaru mereka yaitu "Nyonya Nasi Ambeng Tray".

Mereka mengenalkan menu terbarunya tersebut lewat unggahan Facebook restoran tersebut dengan menampilkan gambar nasi lemak kacang biru, ayam lemah, sambal terong, sambal goreng kentang cabai hijau, dan ikan teri.

Baca Juga: Menu Sayap Ayam Pakai Nama Rasis, Pegawai Restoran Resign

Mengetahui penamaan menu nasi ambeng tersebut, Hidayah Amin, penulis dan pakar kebudayaan Melayu menuliskan kritiknya, "sejak kapan teman-temannya yang berdarah Peranakan menyajikan hidangan nasi ambeng?"

Sementara itu, diaspora masyarakat Jawa yang ada di beberapa negara pun menyampaikan keluhan senada.

"Kami kecewa dengan penamaan ini. Anggota kita mulai yang ada di Singapura, Malaysia, Belanda, Madagaskar, Kaledonia Baru, hingga Suriname mengeluh," kata Indrata Kusuma Prijadi, Ketua Umum Paguyuban dan Yayasan Javanese Diaspora Network.

Setelah ditelusuri, ternyata pihak restoran mengaku kurang mengetahui sejarah dan tradisi nasi ambeng yang merupakan makanan khas Jawa.

Dalam unggahan resmi Instagram restoran tersebut, mereka meminta maaf dan mengubah nama menu tersebut menjadi "Family Tray".

Baca Juga: Bekal Makan Seram, Warganet: Ini Menu Diet Biar Nggak Selera Makan Ya?

Di sisi lain, Indrata mempertanyakan mengapa penyajian nasi ambeng yang biasa dilakukan dalam acara selamatan dan upacara tradisional Jawa ini disajikan oleh restoran tidak menggunakan nasi putih dan lauk yang berbeda dari nasi ambeng asli.

Menurut Indrata, nasi ambeng yang dimasak oleh seseorang yang berdarah Peranakan tidak bisa disebut nasi ambeng.

"Nasi ambeng yang dimasak oleh seorang berdarah Peranakan tidak otomatis dapat diberi label Nasi Ambeng Nyonya" kata Indrata.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI