Suara.com - Aktivis sekaligus sastrawan pemenang Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2018, Felix K Nessi diamankan oleh pihak berwajib Polsek Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Felix Nessi digelandang ke kantor polisi usai melakukan aksi protes berujung perusakan Pastoran SMK Bitauni.
Felix Nesi dibawa ke kantor polisi pada Jumat (3/7/2020) malam. Ia dilaporkan oleh komunitas pastoran SMK Bitauni.
"Malam ini saya akan menginap di kantor polisi sektor Kecamatan Insana. Saya dilaporkan oleh komunitas Pastoran SMK Bitauni," kata Felix Nesi melalui akun Facebook miliknya dikutip Suara.com, Sabtu (4/7/2020).
Melalui akun Facebook miliknya itu, Felix Nesi menjelaskan secara detail kronologi kejadian hingga berujung mendekam dibalik jeruji tahanan.
Baca Juga: Pastor Katolik Positif Corona Wafat Usai Tolak Respirator Demi Pasien Lain
Menurut Felix Nesi, kasus berawal pada awal 2020 seorang romo berinisial A dipindahkan dari paroki Tukuneno ke SMK Bitauni karena bermasalah dengan perempuan. Felix yang sehari-hari sering berada di sekolah itu meminta agar romo kepala untuk memindahkan si pastor bermasalah karena khawatir akan kembali berulah.
"Saya bilang 'Tolong Romo kepala, pindahkan kembali si Romo A dari sini'" ujar Felix menirukan percakapannya dengan Romo kepala.
Romo kepala menyebut Surat Keputusan Romo A hanya sementara di sekolah tersebut. Ia menjanjikan Romo A akan pindah satu bulan ke depan.
Janji itu yang terus dipegang oleh Felix. Setelah satu bulan terlewati, Felix menagih janjinya yang tak ditepati. Romo kepala bersikeras ia tak berbohong mengenai masa penempatan Romo A di sekolah itu.
Namun, hingga awal Juli ternyata Romo A masih tetap berada di sekolah itu. Fakta tersebut membuat Felix kecewa dan terluka.
Baca Juga: Pernah Dituding Tutupi Kasus Pelecehan Seksual, Kardinal Prancis Bebas
Felix merasa apa yang ia tulis dalam novelnya berjudul 'Orang-Orang Oetimu' menceritsakan tentang pastor yang gemar menyembunyikan kebusukan pastor lain ia temukan di dunia nyata.