Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta perguruan tinggi lebih meningkatkan kerja sama dengan berbagai industri untuk pengembangan perolehan ilmu mahasiswa.
Di sisi lain, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyebut kalau kerja sama antara perguruan tinggi dan industri hanya terjadi secara organik dan tidak permanen.
Hal tersebut memicu pihaknya untuk mendorong penguatan kerja sama antara perguruan tinggi dengan industri semakin kuat.
Nadiem mengungkapkan pemerintah memiliki beberapa peran yakni peran pendukung, peran regulator dan juga peran katalis.
Baca Juga: Jokowi Harap Perguruan Tinggi Bisa Jalin Kerjasama dengan Industri
"Ada beberapa yang sudah kita lakukan ada beberapa akan kita lakukan, tapi tidak ada subsitusi untuk membuat perguruan tinggi kita sangat menarik untuk industri bekerja sama dengannya," kata Nadiem saat mengisi acara Konferensi Forum Rektor Indonesia yang disiarkan langsung melalui akun YouTube IPB TV, Sabtu (4/7/2020).
Mengibaratkan sebagai sebuah pernikahan, hubungan kerja sama antara perguruan tinggi selama ini hanya berlangsung sementara.
Dengan begitu, Nadiem pun membeberkan sejumlah cara yang dilakukan pemerintah untuk membantu hal tersebut. Salah satunya ialah memberikan berbagai macam insentif guna memunculkan investasi di dunia pendidikan.
"Kemenkeu telah mengeluarkan intensif vokasi dan itu akan kita terus kembangkan untuk membuat itu selalu lebih menarik untuk terus berpartispasi," ujarnya.
Selain itu, Nadiem juga memiliki konsep baru dalam hal magang. Dalam program kampus merdeka yang ia ciptakan, program magang direncanakan akan berjalan satu semester hingga satu tahun.
Baca Juga: Kinerja Layanan Bank DKI Terbaik di Kategori BPD
Menurutnya langkah itu efektif karena selama ini program magang yang diterapkan hanya berjalan selama dua bulan. Banyak perwakilan dari industri mengeluhkan soal singkatnya waktu magang para mahasiswa.