Suara.com - Kapolsek Tanjung Priok Kompol Budi Chayono menceritakan kondisi dua balita yang menjadi korban penjambretan saat sedang bermain di dekat rumahnya di Swasembada, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Menurutnya, korban menangis saat kedua pelaku melakukan aksi penjambretan. Namun, Budi mengaku bersyukur bocah berusia tiga dan empat tahun itu tidak mengalami trauma, meski menjadi korban aksi kejahatan.
"Baik-baik saja (tidak mengalami trauma). (Korban) hanya nangis pas diambil dibetot kalungnya," kata Chayono kepada Suara.com, Sabtu (4/7/2020).
Menurut Chayono, setelah mendapatkan lapora dari keluarga korban, anggota Polsek Tanjung Priokdibantu Polres Jakarta Utara sedang mengejar kedua pelaku penjambret dua balita tersebut yang kini masih buron.
Baca Juga: Asyik Main di Depan Rumah, 2 Balita di Tanjung Priok Jadi Sasaran Jambret
Namun, Chayono mengaku tak mau berspekulasi saat disinggung apakah dua pelaku ini merupakan warga sekitar atau bukan. Sebab, polisi masih mendalami kamera pengawas atau CCTV di sekitar lokasi yang merekam peristiwa tersebut.
Diketahui, aksi kejahatan itu berawal ketika dua bocah itu sedang bermain di sekitar rumahnya. Aksi penjambretan itu terekam kamera pengawas atau CCTV milik warga dan videonya viral di media sosial. Berdasarkan rekaman CCTV, aksi begal itu terjadi pada 30 Juni 2020 lalu.
Dalam rekaman video yang beredar, aksi penjambretan itu terjadi ketika dua balita itu disantroni dua pria. Tiba-tiba, para pelaku langsung merampas perhiasan yang dipakai oleh korban. Setelah berhasil menjambret, kedua pelaku jambret itu melarikan diri.