Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kementerian Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, menyatakan apresiasinya kepada dua guru dari Maluku dan Bali, yang dinilainya melakukan gebrakan dalam dunia pendidikan Indonesia. Nadiem menyatakan, dua guru tersebut merupakan contoh kecil dari guru-guru lain di Indonesia yang memiliki banyak prestasi bagus.
Hal tersebut diutarakan Nadiem saat meluncurkan "Merdeka Belajar Episode Kelima: Guru Penggerak", yang dilaksanakan secara webinar dan disiarkan langsung melalui kanal youtube Kemendikbud RI, Jumat (3/7/2020), pukul 13.00 WIB.
Nadiem menyebut, tidak ada perubahan yang bisa dilakukan tanpa berdarah-darah. Semua hasil yang diinginkan, pasti akan dilalui dengan perjuangan.
"Kalau kita tidak tabah dan tidak berdarah-darah, maka hasil yang diinginkan tidak akan terwujud. Saya sangat mengapresiasi apa yang telah ibu dan bapak lakukan, saya juga semakin bersemangat ketika mendengar perjuangan Anda," ujar Nadiem.
Baca Juga: Temui Kemendikbud, KPAI Laporkan Seabrek Masalah PPDB 2020 dari Ortu Murid
Dalam peluncuran tersebut, Nadiem sempat melakukan komunikasi _teleconference_ pada zoom webinar dengan dua guru penggerak di Maluku dan Bali. Nadiem memulai perbincangannya dengan Mariance Wila Dida, Kepala Sekolah SD Negeri 9 Masohi, Maluku Tengah.
Perempuan yang akrab dipanggil Ibu An ini bercerita kepada Nadiem, banyak tantangan yang harus dihadapi saat mentransformasi SD Negeri 9 menjadi sekolah yang ramah anak. Ironisnya, hanya ada tiga guru yang menyetujui keputusannya untuk ide trasformasi tersebut.
Butuh waktu dan perjuangan untuk mendekati guru-guru sehingga mau bekerja sama dengannya mewujudkan sekolah ramah anak tersebut. Walau terkesan bergerak lambat, namun kemajuan demi kemajuan dalam proses pendidikan terwujud.
Keberhasilan lainnya, lanjut An, murid pun bisa menyelesaikan konflik tanpa harus menggunakan kekerasan. Mereka saling menyapa satu sama lain, murid menjadi semakin bersemangat dalam belajar,dan para murid pun bisa belajar mandiri.
"Semua perjuangan yang kami lakukan telah membuahkan hasil yang sangat positif terhadap tumbuh kembang anak," ujarnya.
Baca Juga: KPAI Akan Sampaikan Aduan Terkait Polemik PPDB DKI Jakarta ke Kemendikbud
Anak Keluarga Miskin Bisa Sekolah ke Luar Negeri