Suara.com - Polres Metro Jakarta Barat mengungkap kronologi keributan di Hotel Mercure Batavia, Tambora, pada 22 Juni lalu yang menewaskan Babinsa Pekojan Serda Saputra.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Audie S Latuheru mengatakan, keributan disebabkan kemarahan oknum TNI AL berinisial Letda RW karena tak dapat bertemu kekasihnya yang menjalani karantina Covid-19 di hotel itu.
"Namun ketika diperiksa petugas, nama kekasih RW tidak ada di daftar nama petugas hotel," kata Audie di Jakarta, Jumat (3/7/2020), dikutip dari Antara.
Kendati telah dijelaskan oleh petugas keamanan hotel, RW tidak mempercayainya.
Baca Juga: Buntut Kasus Penusukan Serda Saputra, 9 Warga Sipil Diringkus Polres Jakbar
Kemudian terjadi cekcok di antara keduanya sehingga sebuah thermo gun dilempar RW hingga rusak.
RW akhirnya mengganti thermo gun yang dirusaknya.
Namun karena masih kesal dengan petugas keamanan, RW kembali bersama teman-temannya.
Di pihak RW, ada sembilan orang merupakan warga, sedangkan dua lainnya merupakan oknum anggota TNI.
Mereka membuat kericuhan hingga memecahkan pot bunga dan gagang pintu hotel.
Baca Juga: Bunuh Anggota Babinsa di Hotel, Letda RW Suka Cari Perkara hingga Diadili
Saat hal itu terjadi, Serda Saputra datang untuk menengahi keributan.
Namun Saputra malah diserang menggunakan senjata tajam hingga nyawanya tak terselamatkan.
"Saat ini tiga oknum TNI tersebut sudah ditangani Polisi Militer. Sedangkan sembilan warga sudah kami tahan," kata Audie.