Suara.com - Patung The Little Mermaid atau Putri Duyung Kecil yang terletak di atas sebuah batu pantai dermaga Kopenhagen terkena aksi vandalisme, bertuliskan "ikan rasis".
Menyadur Yahoo News, aksi perusakan di monumen penghormatan bagi karakter dongeng ciptaan Hans Christian Andersen ini pertama kali diketahui pada Jumat (3/7).
Pihak kepolisian belum mengetahui siapa dalang dibalik vandalisme di patung telah berusia 107 tersebut.
"Kami menganggap ini vandalisme dan telah memulai penyelidikan," ujar juru bicara kepolisian Kopenhagen.
Baca Juga: Patung Mahatma Gandhi Dirusak Saat Demo George Floyd, Dubes AS Minta Maaf
Aksi vandalisme ini ternyata bukan yang kali pertama. Patung yang dikunjungi oleh sekitar satu juta wisatawan setiap tahunnya ini rupa-rupanya telah beberapa kali dirusak.
Disebutkan, para pegiat anti-perburuan paus dan aktivis pro-demokrasi sama-sama pernah memenggal kepala si putri duyung.
Pengunjuk rasa Black Lives Matter di seluruh dunia dalam beberapa bulan terakhir, bersatu menentang patung-patung tokoh sejarah yang berperan dalam penindasan rasis, seperti pedagang budak dan penjajah.
Kendati patung putri duyung ini belum pernah diperdebatkan dalam hal rasis sebelumnya, tetapi karakter ini pernah jadi kontroversi tahun 2019 lalu, saat Disney me-remake film animasi 1989 ini dengan menempatkan aktris Afrika-Amerika Halle Bailey sebagai pemeran Little Mermaid.
"Saya mengalami kesulitan melihat apa yang menjadi rasis di dalam dongeng, The Little Mermaid," ujar Ane Grum-Schwensen, peneliti di HC Andersen Center, University of Sounthern Denmark.
Baca Juga: Buku Tan Malaka Jadi Bukti Kasus Vandalisme, Dosen UGM: Gak Ada Hubungannya