Jawab Tudingan Sujud di Kaki Dokter Cuma Drama, Wali Kota Risma: Terserah

Jum'at, 03 Juli 2020 | 19:49 WIB
Jawab Tudingan Sujud di Kaki Dokter Cuma Drama, Wali Kota Risma: Terserah
Kolase foto Wali Kota Risma sujud di kaki dokter IDI Surabaya (TimesIndonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini memberi tanggapan soal dirinya yang sujud di hadapan dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Ia menolak tudingan yang menyebut bahwa aksi sujud yang dilakukannya bertujuan untuk menarik simpati dan sensasional.

Pernyataan itu disampaikan oleh Risma saat mencari pembicara dalam acara Rosi bertajuk 'Ada Apa dengan Risma' yang tayang di KompasTV, Kamis (2/7/2020). Dalam acara tersebut, Wali Kota Risma mengaku nekat melakukan sujud karena ia tak terima stafnya yang disalahkan.

"Kalau ada yang mengatakan 'bu Risma lebay', terserahlah. Saya hanya tidak mau staf saya disalahkan," kata Risma dikutip dari channel YouTube KompasTV, Jumat (3/7/2020).

Risma menganggap dirinya adalah jenderal perang melawan Covid-19 di Surabaya, sehingga ia merasa bertanggungjawab atas apa yang terjadi. Ia tak terima bila stafnya disalahkan oleh salah seorang dokter lantaran dinilai tidak mampu berkomunikasi dengan baik.

Baca Juga: Terawan Puji Strategi COVID-19 Wali Kota Risma: Seperti Operasi Militer

Risma blak-blakan soal sujud di kaki dokter (KompasTV)
Risma blak-blakan soal sujud di kaki dokter (KompasTV)

"Bagi saya, saya adalah jenderal perangnya di Surabaya. Saya lah yang bertanggung jawab, bukan staf saya,” tuturnya.

Risma menegaskan, selama ini ia hanya memikirkan kesehatan warganya. Namun, jika sampai ada tudingan ia nekat sujud di hadapan dokter sebagai bagian dari drama, Risma pasrah.

"Tuhan Maha Tahu dan Mengerti apakah saya bohong atau tidak. Apa yang ada di dalam pikiran saya adalah warga saya yang sakit," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Risma menyembah kaki seorang dokter paru senior RSUD Dr Soetomo bernama dr. Sudarsono. Sambil sujud, Risma menangis menyampaikan permohonan maaf karena banyaknya pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit itu hingga menyebabkan rumah sakit kelebihan kapasitas.

Dalam audiensi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Ruah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jawa Timur di Balai Kota Surabaya itu, Risma mengaku Pemkot Surabaya tidak memiliki akses untuk berkomunikasi dengan RSUD dr Soetomo yang berada di bawah kewenangan Pemprov Jatim.

Baca Juga: Aksi Risma Sujud di Kaki Dokter, DPRD Jatim: Wanita Itu Peka Perasaannya

Suasana audiensi berubah menjadi tegang saat dr. Sudarsono mengeluhkan banyak rumah sakit penuh dan banyak warga Surabaya tidak menaati protokol kesehatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI