Suara.com - Politisi PDI Perjuangan Ruhut Sitompul meminta jajaran menteri yang disindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memperbaiki kinerjanya agar tak terkena reshuffle.
"Saya mengharap yang merasa, cepat berbenah, Pak Jokowi itu orang paling baik kok, cepat lah kalian berbenah, biar enggak jadi dicopot," ujar Ruhut saat dihubungi Suara.com, Jumat (2/7/2020).
Pernyataan Ruhut sekaligus untuk menanggapi teguran keras Jokowi dan ancaman reshuflle kepada menterinya jika masih bekerja biasa saja saat pandemi Covid-19.
Mantan Politisi Partai Demokrat itu mengingatkan bahwa Jokowi merupakan pemimpin yang tegas. Karena itu Ruhut meminta para jajaran menteri agar bekerja cepat di saat pandemi Covid-19.
Baca Juga: BUMN Luncurkan Logo Baru Usai Jokowi Marah, Panen Cibiran Warganet
"Saya ingatkan Pak Jokowi itu sangat tegas, saya sebagai orang dekat dia, dia sangat tegas, jangan main-main, karena itu cepatlah. Ibarat itu yang saya bilang, ya Pak Jokowi itu sudah lari 100, dia menteri ko masih lari 50, 30 maunya lari 90 lah," ucap dia.
Ruhut mengatakan para menteri seharusnya bersyukur bisa diangkat menjadi menteri dan bisa bekerja dengan baik.
"Ingat bersyukur bisa jadi menteri kerja yang baik, Pak Jokowi itu kurang 1 kali 24 jam bekerjanya," kata Ruhut.
Ketika ditanya siapa yang menteri yang disindir dan akan terkena reshufflle Jokowi, Ruhut mengaku tak tahu.
Menurutnya tidak ada yang bisa menebak siapa-siapa menteri yang akan direshuflle Jokowi.
Baca Juga: Ibu-ibu Pendemo PPDB DKI Dadah-dadah di Depan Istana, Jokowi Melengos
"Pak Jokowi enggak bisa ditebak, orang bilang si ini taunya bukan dia yang reshuffle. Gimana ya saya orang dekat beliau jadi saya paling tahu, " ucap Ruhut.
Ia pun mencontohkan isu yang beredar terkait nama Ahok yang masuk dalam jajaran kabinet menggantikan posisi Erick Thohir sebagai BUMN.
Namun ia menilai nama Ahok sengaja dibuat agar Ahok tak masuk dalam kabinet Jokowi.
"Jadi enggak ada yang bisa tebak. Ahok di bilang-bilang namanya itu nggak menguntungkan bagi Ahok tapi mungkin orang bilang itu karena kultur Jawa biar habis Ahok Ahok, kasian sama Ahoknya," tutur dia.
Meski demikian, Ruhut menganggap Ahok sangat pantas diangkat Jokowi sebagai menteri bidang manapun.
Menurutnya Ahok memiliki rekam jejak yang baik dalam membenahi Jakarta saat menjadi Gubernur DKI. Ia kemudian kinerja Gubernur Anies Baswedan.
"Padahal Ahok pantas mau jadi menteri apa saja. Dia hebat ko Ahok dibanding Anies, enggak ada apa-apanya dibanding Ahok. Kan kita sudah bisa lihat Jakarta kan," kata Ruhut.
Tak hanya itu, Ruhut mengingatkan Jokowi merupakan pemimpin berdarah Jawa yang tidak akan terburu-buru dalam memutuskan sesuatu.
Ia juga menilai bahwa munculnya nama Ahok sengaja dibuat seakan Ahok menginginkan jabatan menteri.
"Ingat lho, pemimpin kita orang Jawa, orang Jawa itu ojo kesusu jangan mendahului. Jadi namanya dibikin-bikin gitu biar Pak Jokowi merasa Ahok kepingin, kan gitu jangan. Jadi saya enggak mau terpengaruh dengan yang begitu gitu (isu Ahok jadi menteri)," ucap dia.
Sebelumnya, Jokowi memberikan teguran keras dan arahan tegas Presiden Jokowi dalam hal menangani Covid-19 saat Sidang Kabinet Paripurna pada 18 Juni 2020 lalu.
Dalam sidang kabinet lalu, Jokowi juga mengancam reshuffle jika jajarannya masih bekerja biasa-biasa saja saat pandemi Covid-19.