Ia pun mencontohkan isu yang beredar terkait nama Ahok yang masuk dalam jajaran kabinet menggantikan posisi Erick Thohir sebagai BUMN.
Namun ia menilai nama Ahok sengaja dibuat agar Ahok tak masuk dalam kabinet Jokowi.
"Jadi enggak ada yang bisa tebak. Ahok di bilang-bilang namanya itu nggak menguntungkan bagi Ahok tapi mungkin orang bilang itu karena kultur Jawa biar habis Ahok Ahok, kasian sama Ahoknya," tutur dia.
Meski demikian, Ruhut menganggap Ahok sangat pantas diangkat Jokowi sebagai menteri bidang manapun.
Baca Juga: BUMN Luncurkan Logo Baru Usai Jokowi Marah, Panen Cibiran Warganet
Menurutnya Ahok memiliki rekam jejak yang baik dalam membenahi Jakarta saat menjadi Gubernur DKI. Ia kemudian kinerja Gubernur Anies Baswedan.
"Padahal Ahok pantas mau jadi menteri apa saja. Dia hebat ko Ahok dibanding Anies, enggak ada apa-apanya dibanding Ahok. Kan kita sudah bisa lihat Jakarta kan," kata Ruhut.
Tak hanya itu, Ruhut mengingatkan Jokowi merupakan pemimpin berdarah Jawa yang tidak akan terburu-buru dalam memutuskan sesuatu.
Ia juga menilai bahwa munculnya nama Ahok sengaja dibuat seakan Ahok menginginkan jabatan menteri.
"Ingat lho, pemimpin kita orang Jawa, orang Jawa itu ojo kesusu jangan mendahului. Jadi namanya dibikin-bikin gitu biar Pak Jokowi merasa Ahok kepingin, kan gitu jangan. Jadi saya enggak mau terpengaruh dengan yang begitu gitu (isu Ahok jadi menteri)," ucap dia.
Baca Juga: Ibu-ibu Pendemo PPDB DKI Dadah-dadah di Depan Istana, Jokowi Melengos
Sebelumnya, Jokowi memberikan teguran keras dan arahan tegas Presiden Jokowi dalam hal menangani Covid-19 saat Sidang Kabinet Paripurna pada 18 Juni 2020 lalu.