Nihil Data Resmi, Korea Utara Tiba-tiba Deklarasi Menang Lawan Corona

Jum'at, 03 Juli 2020 | 16:09 WIB
Nihil Data Resmi, Korea Utara Tiba-tiba Deklarasi Menang Lawan Corona
Diktator Kim Jong-un dikelilingi wanita (Foto: EPA - Daily Star).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kim Jong-un mendeklarasikan kemenangan Korea Utara melawan virus Corona, meski sejak awal pemerintahannya tak pernah mengungkap data resmi perihal kasus infeksi Covid-19.

Pemimpin Korea Utara itu mendeklarasikan kemenangan atas virus bernama ilmiah Sars-CoV-2 itu saat berbicara dalam pertemuan politbiro Partai Buruh, Kamis (2/7/2020).

Menyadur Channel News Asia (CNA), Kim sebagaimana dilaporkan kantor berita Korea Utara (KCNA) memuji keberhasilan negaranya dalam menahan pandemi yang kini jadi krisis kesehatan dunia.

Korea Utara diketahui bertindak cepat setelah virus Corona menjadi pandemi dengan menutup perbatasan dan membuat ribuan orang di isolasi sejak enam bulan lalu.

Baca Juga: Berlaku Mulai Jumat Malam, Tiga Ruas Jalan di Surabaya Ini Ditutup

"Kami telah benar-benar mencegah penyebaran virus ganas dan mempertahankan situasi anti-epidemi yang stabil meskipun adanya krisis kesehatan dunia," kata Kim dalam laporan KCNA, dikutip CNA, Jumat (3/7/2020).

Meski mendeklarasikan kemenangan atas virus Corona, Kim memeringatkan Korea Utara harus tetap waspada lantaran pandemi Covid-19 masih terus berlangsung di dunia.

"Mempertahankan kewaspadaan maksimum terutama mengingat adanya wabah baru di negara-negara tetangga," tulis laporan KCNA.

Kim Jong Un (AP)
Kim Jong Un (AP)

Pemerintah Korea Utara hingga kini belum mengkonfirmasi satupun kasus infeksi virus Corona meski pandemi itu kini sudah melanda hampir seluruh negara di dunia.

Para analis mengatakan Korut tidak mungkin menghindari infeksi dari virus itu, dan sistem kesehatannya yang bobrok tak bisa berjuang untuk mengatasi wabah besar.

Baca Juga: Diduga Tertular dari Tetangga, Bocah 6 Tahun di Nganjuk Positif Covid-19

Bulan lalu, seorang pakar hak-hak PBB memperingatkan kerawanan pangan semakin dalam dan beberapa orang kelaparan sebagai dampak dari upaya Korea Utara menangkal wabah, khususnya dengan menutup perbatasan.

Sebelum adanya panemi Covid-19, Korea Utara sudah memiliki masalah perihal kerawanan pangan. Lebih dari 40 persen orang di Korea Utara kekurangan pangan, dengan banyak yang menderita gizi buruk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI