Suara.com - Belakangan ulah oknum pegawai Starbuck yang mengintip dada pengunjung dari CCTV menyita atensi publik. Hal ini tak luput dari perhatian Ernest Prakasa.
Komika sekaligus sutradara itu menyoroti persepsi orang yang justru menyalahkan korban pelecehan seksual karena gaya pakaiannya hingga dikaitkan dengan peribahasa 'Nggak ada asap, kalau nggak ada api'.
Ernest secara gamblang menampik tudingan itu. Ia menegaskan, tindak pelecehan terjadi karena pola pikir pelaku itu sendiri bukan tergantung pada pakaian korban.
Pendapat tersebut disampaikan Ernest Prakarsa melalui video IGTV yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Selasa (2/7/2020).
Baca Juga: Sambil Tertawa, Pegawai Starbucks Intip Payudara Pengunjung
"Kalau selama ini kalian mikir, kekerasan seksual identik dengan pakaian seksi yang mengumbar bentuk tubuh ternyata tidak. Ternyata karena otak pelaku, pelakunya yang salah," ucap Ernest seperti dikutip Suara.com.
Klaim tersebut, kata Ernest mengacu pada hasil survei resmi yang menyatakan bahwa kekerasaan seksual terjadi kepada perempuan dengan berbagai jenis pakaian, termasuk yang mengenakan baju longgar dan hijab sekalipun.
"Soal analogi, nggak ada asap kalau nggak ada api, itu reaksi alami, pokoknya itu terjadi dengan sendirinya enggak ada proses decisioan making di situ. Ada gula ada semut ya itu insting untuk survive," imbuhnya.
Ia lalu mencontohkan, "Kalau ada cewek seksi kemudian cowok terangsang. Itu salah nggak si cowoknya? Menurut gue enggak. Itu natural. Tapi pertanyaannya follow-upnya apa? Apa yang dilakukan sama cowok ini?""
Menurut Ernest, semua tindakan orang itu bergantung pada decision making atau proses pengambilan keputusan berdasarkan logika dan hati nurani. Hal inilah yang membedakan antara manusia dan binatang.
Baca Juga: Starbucks Selidiki Rekaman Pegawai Intip Pengunjung Perempuan di CCTV
"Kita tahu apa yang boleh, apa yang enggak. Ada batasan antaran baik dan buruk, norma, moral dan etika. Itukan yang nggak ada di binatang," tukas Ernest.
Sementara di akhir video, Ernest lantas menyampaikan kepada publik untuk lebih memandang sesuatu secara terbuka.
"Please do educate your self (Tolonglah didik diri kita-- red), cari tahu apa iya pakaian terbuka mengundang perkosaan? Benar gak? Gue udah pasrah sama generasi di atas soal ini. Tapi, kita masih bisa merubah generasi yang ada di bawah," kata Ernest memungkasi.
Sebelumnya, dua oknum pegawai Starbucks Indonesia D dan K kedapatan mengintip payudara pengujung melalui CCTV. Seorang pelaku membagikan ulah tersebut melalui akun Insta Story pribadinya.
Aksi pegawai Starbucks intip dada pengunjung menuai kecaman publik. Pihak Starbuck pun langsung mengambil tindakan tegas dengan memecat pelaku.
Terkini, Polres Metro Jakarta Utara telah mengamankan kedua pelaku lantaran diduga telah melakukan pelecehan seksual.