Suara.com - Seorang pria berusia 52 tahun meninggal dunia setelah tak mendapatkan izin perawatan di 18 rumah sakit karena dikhawatirkan terjangkit virus corona.
Menyadur Gulf News, pria asal Belanguru, India ini meninggal pada Selasa (28/6) lalu dengan keluhan sakit pernapasan. Selama beberapa hari, ia sulit bernapas.
Mulanya, pemilik toko kain di kota Austin ini pada Sabtu (18/6) pagi, mengalami kesulitan bernapas dan demam tinggi, yang mana keduanya merupakan gejala dari Covid-19.
Mengetahui hal ini, pihak keluarga langsung menghubungi dan mendatangi sejumlah rumah sakit. Namun tidak ada yang menerima.
Baca Juga: Viral Video Penjual Celupkan Tangan ke Kuah Makanan, Perut Auto Mual
Keluarga kemudian membawa pria ini pulang ke rumah dan memutuskan untuk melakukan tes Covid-19 di laboratorium Rajajinagar esok harinya.
Selepas melakukan tes, pencarian rumah sakit pun kembali dilakukan. Hingga Senin (27/6), pria malang ini tak kunjung menemukan rumah sakit yang menerimanya.
"Kami terus memohon di depan rumah sakit. Rasa kemanusiaan sepertinya telah mati. Mereka bahkan tidak mengizinkan kami untuk membuka pintu ambulans," ujar si keponakan.
"Mereka tidak mengizinkan kami memasuki gedung setelah kami mengatakan ada kasus sesak napas. Mereka mengatakan tidak ada kamar ICU atau ranjang kosong," sambungnya.
Tak punya pilihan lain, keluarga kemudian kembali ke rumah sakit yang sebelumnya menolak, RS Bowring and Lazy Curzon. Mereka kembali memohon sambil menujukkan bukti telah melakukan tes.
Baca Juga: Pengantin Pria Meninggal Usai Nikah, 95 Tamu Undangan Positif Corona
Pihak rumah sakit akhirnya mengizinkan pria ini masuk. Tapi sayang, ia meninggal tepat di depan pintu rumah sakit.