Mantap, Uruguay Kendalikan Pandemi Covid-19 Tanpa Lockdown

Kamis, 02 Juli 2020 | 17:59 WIB
Mantap, Uruguay Kendalikan Pandemi Covid-19 Tanpa Lockdown
Presiden Uruguay, Luis Lacalle Pou. (Instagram/@luislacallepou)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Uruguay berhasil mengatasi pandemi virus corona meskipun negaranya tak melakukan lockdown. Padahal Uruguay berbatasan dengan Brasil, negara dengan krisis paling parah kedua di dunia setelah Amerika.

Menyadur Rappler pada Kamis (02/07/2020), Uruguay kini menyisakan 83 kasus aktif dengan infeksi awal mencapai 1000 kasus. Hanya 27 orang yang meninggal di negara berpenduduk 3,4 juta jiwa ini.

Spesialis penyakit menular Alvaro Galiana mengaitkan keberhasilan ini dengan penanganan awal. "Awal kasus ini muncul, sirkulasi virus masih sangat terbatas," ujarnya.

"Sehingga langkah-langkah bisa cepat dilaksanakan, bahkan jika pada saat itu mereka tampak berlebihan," lanjutnya sembari mengatakan pandemi ini terjadi saat tahun ajaran baru di belahan bumi selatan dimulai.

Baca Juga: Ancol Krisis Keuangan Akibat Corona, Cuma Bisa Bertahan hingga Akhir Bulan

Selain penanganan awal, demografi Uruguay juga menguntungkan karena kepadatan penduduknya rendah dan tidak ada pusat kota besar lain di luar ibukota Montevideo.

Ilustrasi Lockdown. (Shutterstock)
Ilustrasi karantina mandiri. (Shutterstock)

Ketika pandemi mulai mengganas, Presiden Uruguay memilih 'kebebasan indvidu dengan tanggung jawab' daripada lockdown. Ia tidak pernah mengunci wilayahnya secara resmi.

Pejabat setempat mendesak orang-orang untuk tetap tinggal di dalam rumah dan tertib mematuhi jarak sosial. Pesan itu ditempel di rumah, diumumkan di media dan disebarkan dengan helikopter polisi yang terbang di atas kepala.

Meskipun terbilang sukses, pemerintah enggan mengumumkan kemenangan karena masih waspada dengan pandemi virus corona gelombang kedua.

Setelah karantina secara suka rela selama 3 bulan, kini warga Uruguay bersiap menuju normal secara bertahap. Pada bulan April, 45 ribu pekerja konstruksi kembli bekerja, disusul dengan kafe dan restoran yang dibuka kembali pada bulan Mei.

Baca Juga: Fadli Zon: Jika Serius Marah, Presiden Harusnya Bikin Kabinet Krisis

Pusat-pusat perbelanjaan dibuka pada pertengahan Juni dan sepak bola akan dilanjutkan pada 15 Agustus, meskipun stadion kosong. Minggu ini, Uruguay jadi negara pertama yang membuka kembali sekolah, perguruan tinggi, dan universitas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI