PM Inggris Tawarkan Kewarganegaraan pada Penduduk Hong Kong

Kamis, 02 Juli 2020 | 17:57 WIB
PM Inggris Tawarkan Kewarganegaraan pada Penduduk Hong Kong
Ilustrasi paspor Inggris. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menawarkan kewarganegaraan pada penduduk Hong Kong setelah UU Keamanan Nasional disahkan pada Selasa (30/06/2020).

Menyadur BBC pada Kamis (02/07/2020), ada tiga juta penduduk Hong Kong diberi kesempatan menetap di Inggris hingga akhirnya bisa mengajukan permohonan kewarganegaraan.

Pemegang paspor Inggris yang memenuhi syarat bisa tinggal Inggris selama lima tahun. Setahun berikutnya semua warga negara Inggris di luar negeri dan tanggungannya bisa mengajukan permohonan kewarganegaraan.

Sebelumnya, pemegang Paspor Luar Negeri Nasional Britania Raya atau British National Overseas (BNO) Passport di Hong Kong memiliki hak istimewa bebas visa tinggal di Inggris selama enam bulan saja.

Baca Juga: Internalisasi Nilai-Nilai Antikorupsi Melalui Pendidikan Kewarganegaraan

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. [AFP]
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. [AFP]

Boris Johnson menegaskan, UU Keamanan Nasional yang baru adalah pelanggaran deklarasi bersama Sino-Inggris tahun 1985.

Dalam perjanjian yang mengikat secara hukum tersebut, dijelaskan tentang kebebasan Hong Kong yang akan dilindungi selama 50 tahun setelah China mengambil alih kedaulatan pada tahun 1997.

"Itu melanggar otonomi tingkat tinggi Hong Kong dan mengancam kebebasan dan hak yang dilindungi oleh deklarasi bersama," katanya.

"Jika China melanjutkan jalur ini, kami akan memperkenalkan rute baru bagi mereka yang berstatus Nasional Inggris (Luar Negeri) untuk memasuki Inggris. Memberikan cuti terbatas pada mereka agar tetap tinggal dan bekerja di Inggris dan setelah itu untuk mengajukan kewarganegaraan," tegas Boris.

Paspor Inggris. (Unsplash/Annie Spratt)
Paspor Inggris. (Unsplash/Annie Spratt)

Menteri Luar Negeri Dominic Raab mengatakan tidak ada batasan jumlah atau kuota untuk proses ini. Proses aplikasi juga akan dibuat sederhana.

Baca Juga: Momen Haru! Terpisah 15 Tahun, Pemuda Tanpa Kewarganegaraan Bertemu Ibunya

"Ini adalah serangkaian pengaturan khusus yang dirancang khusus untuk keadaan unik yang kita hadapi dan mengingat komitmen historis kita kepada rakyat Hong Kong," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI