Buku yang Mengungkap Kelicikan dan Kejahatan Donald Trump Dilarang Terbit

Syaiful Rachman Suara.Com
Kamis, 02 Juli 2020 | 16:32 WIB
Buku yang Mengungkap Kelicikan dan Kejahatan Donald Trump Dilarang Terbit
Ilustrasi keluarga kaya Amerika Serikat. [BBC]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pengacara Robert Trump, Charles Harder, mendukung keputusan hakim tersebut, dengan mengatakan bahwa "tindakan Mary Trump dan Simon & Schuster benar-benar tercela".

"Kami mengajukan perkara kasus ini dan akan mencari solusi hukum yang maksimal atas kerusakan parah akibat pelanggaran kontrak Mary Trump dan campur tangan yang disengaja oleh penerbit Simon & Schuster dengan kontrak itu," kata Harder.

"Ini tindakan korektif jangka pendek agar segera menghentikan perilaku mengerikan mereka, kami akan mengejar kasus ini sampai tuntas," tambahnya.

Awal bulan ini, Presiden Trump mengatakan bahwa keponakannya melanggar non-disclosure agreement (NDA) - kesepakatan untuk tidak mengungkap informasi rahasia - dengan menulis buku.

Baca Juga: Donald Trump vs Covid-19: Kekalahan Besar Amerika Serikat

"Dia tidak diizinkan menulis buku," katanya kepada Axios, merujuk pada dokumen hukum berusia 20 tahun, yang menurut laporan, dia tandatangani setelah terjadi perselisihan tentang harta warisan ayahnya setelah kematiannya pada 2001.

Trump menyebut NDA sebagai "sangat kuat" yang "mencakup segalanya".

Apa yang diungkap buku itu?

Buku itu dijadwalkan akan diluncurkan beberapa pekan sebelum Konvensi Nasional Partai Republik, momen ketika Trump menerima keputusan partainya agar dia melanjutkan periode kedua masa jabatannya.

Buku memoar itu disebut-sebut akan mengungkap bagaimana Mary Trump memasok informasi kepada New York Times dengan segepok dokumen rahasia untuk menyelidiki secara mendalam tentang keuangan pribadi Trump.

Baca Juga: Angka Kematian Melonjak, Trump Percaya Corona di AS Bakal Hilang Sendiri

Dia menuduh Presiden Trump terlibat dalam skema "penipuan" pajak dan telah menerima lebih dari US$400 juta (£316 juta) dari perusahaan real estat ayahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI