Suara.com - Kisah seorang anak laki-laki yang memiliki hobi merajut namun ditentang oleh orang tuanya sedang viral di media sosial. Si ibu ingin agar putranya bermain sepak bola seperti anak laki-laki lain.
Anak laki-laki itu berinisial T. Cerita ini dibagikan ke Twitter oleh tantenya, pada Senin (29/6/2020).
T sampai menangis saat benang dan jarum yang digunakan untuk merajut dibuang oleh ibunya.
"2 hari yang lalu keponakanku menangis gara-gara semua mainan benang dan pita yang dia punya dibuang ama Mamanya," tulis Tante T.
Baca Juga: Potret Ojol Tanpa Kepala Berkeliaran di Jalan, Warganet Bertanya-tanya
"Mama dia marahi dia supaya jangan main benang & pita lagi karena itu mainan cewe. Mamanya ingin dia main sepak bola & layangan seperti anak-anak laki di sekitarnya," imbuhnya.
T, menurut tantenya, sebenarnya adalah anak laki-laki seperti pada umumnya. Namun T hanya tidak suka permainan yang melibatkan fisik.
"Dia hanya tidak suka permainan yang melibatkan fisik, dalam pelajaran olahraga saja dia selalu tertinggal. Dia lebih suka main pita dan benang, dan 2 minggu yang lalu dia sudah bisa merajut," ungkap Tante T.
Ketertarikan T terhadap benang dan jarum muncul saat memperhatikan tantenya merajut.
"Dia merengek minta aku ajari dia cara merajut. Dia tekun sekali, belajar hingga pukul 11 malam sampai dia bisa. Tapi rajutannya tidak selesai karena dia dimarahi sama Mamanya," tutur Tante T.
Baca Juga: Viral Pria Pakai Kaus PSI Tolong Gordon Ramsay, Ini Reaksi Tsamara
T kerap dimarahi sang ibu karena dianggap tidak se-maskulin anak laki-laki di lingkungannya.
"Ya intinya: gini amat patriarki. Menurutku dia punya bakat yang luar biasa dan aku bakal dukung terus dia untuk belajar hal yang disukainya," kata Tante T.
Selain memiliki hobi merajut, T ternyata juga peduli terhadap lingkungan. Ia bahkan pernah mengajak tantenya memunguti sampah di sungai.
Tantenya merasa T sebenarnya adalah anak laki-laki yang lembut dan penurut.
Setelah kisah anak laki-laki yang hobi merajut ini viral, warganet pun memberi dukungan. Ada netizen yang menyebut sikap orang tua T akan mengubur mimpi sang anak.
"Emang bener ya, gak jarang pembunuh mimpi seorang anak datengnya emang dari orang terdekat. Alih-alih ingin yang terbaik. Padahal kita ga tahu kalo ternyata di masa depan adeknya bisa buat instalasi keren kaya mas mulyana pas di artjog kemarin, imagine being murder for their dreams," komentar @Mayra*****.
Ia menambahkan, "Pesen buat orang tua plis stop bunuh mimpi anak-anak kalian kelak. Arahin bukannya cuman ngelarang tapi gak ngasih solusi. Percaya atau gak ini bakal berdampak ke anak ketika mereka sekolah, bisa jadi crisis identity berkepanjangan. Luntang-lantung passion nya dikubur."
Netizen lain, @arohman***** ternyata memiliki kisah yang hampir sama.
"Sama kaya aku yang selalu iseng bikin baju-baju barbie dari zaman-zaman SMP sampai sekarang walau ngumpet-ngumpet. Dulu juga sempet ketauan dan di buang semuanya," ungkapnya.
Tak sedikit pula warganet yang mengaku ingin membantu T merajut.
Ada netizen yang bersedia mengajari bocah laki-laki itu hingga berniat membelikan alat rajut.
Unggahan tentang kisah T ini telah memperoleh 30 ribu retweet dan 86 ribu like pada Kamis (2/7/2020).