Anak-anak Depresi Gagal PPDB Jakarta, Mengurung Diri di Kamar dan Malu

Kamis, 02 Juli 2020 | 15:18 WIB
Anak-anak Depresi Gagal PPDB Jakarta, Mengurung Diri di Kamar dan Malu
Ilustrasi depresi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Imbas Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) DKI Jakarta yang menuai kontroversi, banyak anak-anak calon siswa mengalami depresi. Khawatir dengan keadaan anak, orangtua pergi menemui psikolog.

Salah satu orangtua murid bernama Agung Wibowo Hadi (46) mengatakan anaknya sampai mengurung diri di kamar dan enggan ke luar rumah. Buah hatinya yang mau masuk SMA itu gagal di jalur afirmasi dan zonasi karena faktor usia.

"Ngurung diri di rumah, di kamar aja nggak ke mana-mana, nggak mau keluar. Beban banget," ujar Agung saat dihubungi Suara.com, Kamis (2/7/2020).

Puterinya itu disebut Agung merasa malu jika harus keluar rumah dalam kondisi belum diterima di sekolah manapun. Terlebih lagi ada tetangganya yang tidak naik kelas dua kali berhasil mendapatkan sekolah yang tergolong favorit.

Baca Juga: Studi: Masalah Tidur Berkaitan dengan Depresi pada Remaja

"Karena lihat tetangganya masuk SMA negeri yang lumayan favorit padahal gak naik kelas 2 tahun. Dia masuk di jalur zonasi," jelasnya.

Tak hanya anaknya sendiri, Agung yang aktif mengikuti demonstrasi memrotes sistem PPDB dari Balai Kota, DPRD, hingga DPR RI ini menyebut anak orangtua lainnya juga mengalami hal serupa. Ia menganggap hal ini wajar karena anak usia mau masuk SMA dalam kondisi labil.

"Kita di grup orangtua murid ya paling anaknya agak depresi. Anaknya mulai agak frustasi, masih nangis, malu sama tetangga, malu sama kawan-kawan," jelasnya.

Karena itu, ia bersama rekan orang tua lainnya mengadakan sesi diskusi bersama salah satu psikolog. Menurutnya kegiatan ini penting untuk saling menyemangati antara para orang tua dan anak lainnya.

"Ada orangtua kita yang ahli psikologi, jadi kita diskusi sama mereka, kita saling menguatkan satu sama lain, ini loh semuanya sama kena dampaknya. Jadi mereka semangat tahu nggak hanya gua sendiri yang kena gitu loh," pungkasnya.

Baca Juga: KPAI Catat 83 Masalah PPDB 2020 di Indonesia, Paling Banyak di DKI Jakarta

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI