Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melontarkan kekesalannya kepada seluruh menteri karena kinerjanya yang buruk dalam penanganan pandemi virus Corona (Covid-19).
Publik pun dibuat bertanya-tanya karena video kekesalan Jokowi itu baru diunggah ke akun YouTube Sekretariat Presiden 10 hari setelah Jokowi berpidato dalam sidang paripurna kabinet pada 11 Juni 2020 lalu
Peneliti Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Aisah Putri Budiatri menganggap ada jeda 10 hari antara kejadian dengan waktu pengunggahan video itu didasari oleh banyak hal.
Menurutnya, bisa jadi internal pemerintahan melakukan tes ombak dahulu dengan partai politik.
Baca Juga: Jokowi Marahi Menteri, Amien Rais Tertawa: Menepuk Air Kena Muka Sendiri
"Apakah ada pertemuan partai politik. 10 hari banyak yang bisa dilakukan. Ini untuk melihat respons pihak yang berpengaruh pada Jokowi, terutama parpol," kata Putri dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (2/7/2020).
Putri juga menganggap pengunggahan video juga disertai pertimbangan kondisi publik.
Menurutnya, pihak Istana baru mengunggah video selang 10 hari karena melihat masyarakat yang sudah lebih stabil di tengah pandemi Covid-19.
Selain itu, Putri juga menilai kalau kekesalan Jokowi itu justru terlambat diluapkan. Sebab, kalau dilihat dari negara lain saling memacu kecepatan penanganan Covid-19 sejak awal virus itu masuk ke negaranya masing-masing.
"Menurut saya ini sudah terlambat sekali. Ini akumulasi sekali karena kalau kita lihat saja ini isu sudah lama. Di negara lain sudah panas duluan," pungkasnya.
Baca Juga: Video Kemarahan Jokowi Jeda 10 Hari Baru Dirilis, Moeldoko: Itu Strategi