Iris mengaku bekerja membersihkan dapur, mencuci piring, bertugas di bagian pemesanan makanan, dengan upah hanya 7 dolar per jam yang dibayar tunai.
Menurut ketentuan, bayaran ini tiga kali lebih rendah dari upah mininum yang berlaku bagi pekerja berusia di atas 20 tahun.
"Mereka bilang jika saya bisa bekerja lebih baik, maka akan membayar saya lebih banyak. Tapi saya rasa mereka bohong," katanya.
Menurut Preofesor Berg pengalaman Iris ini bukan hal yang jarang terjadi.
Baca Juga: Biaya Kuliah di AS Tinggi, Mahasiswa Asing Kian Lirik Negara Lain
"Kasus seperti Iris sudah biasa dialami mahasiswa internasional, yang dibayar kurang, karena itulah pekerjaan yang tersedia bagi mereka," katanya.
"Mereka juga segan untuk memasalahkan hal ini," ujar Prof Berg.
Ketentuan Visa Pelajar di Australia memungkinkan mahasiswa asing untuk bekerja hingga 20 jam per minggu.
Survei UNSW dan UTS melibatkan 6.000 mahasiswa asing dari 103 negara dan setengahnya mengaku dibayar kurang dari upah minimum.
Lebih dari 25 persen menyebutkan dibayar 12 dolar per jam atau kurang dari itu.
Baca Juga: Ketika Mahasiswa Asing pun Jatuh Cinta kepada Minangkabau
Selain itu, mahasiswa asal China justru mengalami kondisi terburuk, dengan 54 persen dari mereka mengaku dibayar rendah.