BMKG Peringatkan Kota Padang Berpotensi Diguncang Gempa Bumi Besar

Rabu, 01 Juli 2020 | 15:06 WIB
BMKG Peringatkan Kota Padang Berpotensi Diguncang Gempa Bumi Besar
Peta petunjuk gempa bumi di kawasan pesisir Kota Padang, Sumatera Barat. [BMKG.go.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan Kota Padang potensi diguncang gempa bumi besar. Gempa bumi ini terjadi berulang dalam kurun waktu tertentu.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan segmen Sianok yang merupakan sesar aktif di Sumatera Barat memiliki potensi memicu gempa kuat yang patut diwaspadai akan terjadi berulang.

"Masyarakat perlu mengetahui bahwa gempa tektonik memiliki periode ulang. Berdasarkan teori gempa kuat dapat berulang kembali pada sumber gempa yang sama," kata Daryono di Jakarta, Rabu (1/7/2020).

Hasil kajian Pusat Studi Gempa Nasional (PusGeN) pada 2017 menunjukkan bahwa Segmen Sianok memiliki magnitudo tertarget M 7,4 dengan laju pergeseran sesar 14 mm per tahun.

Baca Juga: Bengkulu Diguncang Gempa Bumi 5,7 Skala Richter, Dekat Mukomuko

Jika sumber gempanya kredibel, semakin lama periodisitasnya maka gempa yang terjadi akan semakin besar.

"Ini artinya Segmen Sianok cukup aktif, memiliki potensi memicu gempa kuat yang patut diwaspadai," katanya.

Sebelumnya wilayah Kota Padang Panjang dan sekitarnya diguncang gempa tektonik berkekuatan M 4,5 dengan kedalaman dangkal pada Selasa (30/6) pukul 00.40.08 WIB.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalamannya, tampak bahwa gempa dipicu aktivitas sumber gempa sesar aktif, yaitu Sesar Besar Sumatera, tepatnya pada Segmen Sianok.

Meskipun gempa tersebut tidak sampai menimbulkan kerusakan, tetapi mengingatkan peristiwa gempa merusak Padang Panjang pada 28 Juni 1926.

Baca Juga: Muncul Fenomena Aneh di Selat Sunda, 9 Gempa Bumi Terjadi Setiap Menit

Gempa dengan kekuatan M 7,6 saat itu juga dipicu oleh aktivitas sesar aktif tepatnya pada Segmen Sianok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI