Suara.com - Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengungkapkan peran Menteri Pertahanan Prabowo dalam upaya penanganan pandemi virus corona.
Ia mengatakan bahwa Jokowi memerintahkan tiga menteri untuk menyiapkan ketahanan pangan. Mereka adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Hal ini disampaikan Arya dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) bertajuk "Presiden Marah: Menteri Mana Direshuffle?" yang tayang di tvOne pada Selasa (30/6/2020) malam.
"Pak Jokowi memerintahkan Pak Prabowo, Pak Basuki, dan Menteri BUMN. Ketiga menteri ini ditugaskan untuk secepatnya mempersiapkan lahan untuk ketahanan pangan. Jadi, semua persiapan dilakukan Pak Jokowi dengan sangat cepat," kata Arya.
Baca Juga: Jokowi Marahi Menteri, Ombudsman: Mereka Agak Terlena dengan Jabatan
Lalu dengan menggebu-gebu, Arya mengatakan bahwa Jokowi memerintahkan kepada Prabowo untuk menyiapkan ketahanan pangan guna mendukung penanggulangan pandemi.
"Pak Prabowo bersama Kementerian Pertahanan menyiapkan betul-betul (ketahanan pangan), bang Fadli menolak itu? Saya rasa enggak mungkin," kata Arya dengan nada tinggi.
Fadli Zon yang juga hadir dalam acara itu langsung menyahut, "Oh kalau itu, Menteri Pertahanan betul".
Arya melanjutkan, "Banyak teman-teman menyiapkan ketahanan pangan. Itu perintah Pak Jokowi kepada Pak Prabowo, jelas itu. Clear! Apakah bang Fadli menolak itu?"
"Justru yang saya tahu kalau Menhan cepat antisipasinya," balas Fadli. Spontan, Arya langsung terawa terbahak-bahak mendengarkan pernyataan Fadli Zon.
Baca Juga: Murka ke Menteri, Pakar: Kata-kata Jokowi Menandakan Kondisi Tak Biasa
Kementerian Pertahanan, kata Fadli, langsung mengambil langkah menyiapkan sejumlah rumah sakit milik mereka untuk menangani pasien COVID-19.
Namun Fadli tidak puas dengan pernyataan Arya yang menegaskan perintah Jokowi telah dikerjakan oleh para menteri.
Fadli berkata, "Saya kira apa yang tadi diungkapkan oleh saudara Arya berbusa-busa ini, sayangnya, Pak Jokowi mengatakan enggak ada progress. Jadi ini semua sudah dibantah oleh Pak Jokowi sebenarnya."
"Maksud saya yang tadi disampaikan itu, itu harusnya diyakini oleh Pak Jokowi. Pak Jokowi menganggap tidak ada progress yang signifikan," tambahnya
Arya pun membantah. Menurutnya, Jokowi tidak mengatakan secara detil bagian mana yang kinerjanya masih biasa-biasa saja.
"Corona ini memiliki dampak yang banyak. Ada dampak kesehatan, dampak kejiwaan psikologis, makanya kita tahu jubirnya cantik sekarang. Itu adalah bagian untuk menjaga psikologis dari Bang Fadli. Bang fadli supaya tersenyum terus," ucap Arya.
Lantaran banyak dampak di berbagai sektor terkena imbas pandemi corona dan harus ditangani. Menurut Arya, "Makanya Pak Jokowi menegur yang perlu ditegur."
Meskipun begitu, Arya enggan mengatakan kementerian atau lembaga mana saja yang dianggap kinerjanya biasa-biasa saja.
Berkaitan dengan aksi Jokowi marahi menteri dalam sidang kabinet paripurna pada 18 Juni 2020 lalu, Arya merasa teguran itu tidak ditujukan kepada semua menteri.
Arya berkata, "Jadi, beliau memilah-milah mana yang ditegur dan mana yang enggak ditegur. Yang jelas sekarang Pak Jokowi perintahkan ke menteri-menterinya langsung dikerjakan."
Pembawa acara Karni Ilyas kemudian berkomentar, "Maksud dia bukan begitu kementerian lain tidak extraordinary, hanya BUMN yang begitu."
Sambil tertawa, Arya membantah komentar Karni Ilyas. Ia menegaskan bahwa perintah Jokowi yang diberikan kepada para menteri sudah langsung dikerjakan.
Video selengkapnya dapat disaksikan di sini.