Kabar Gembira! Jumlah Rata-rata Penaikkan Positif Corona RI Turun

Rabu, 01 Juli 2020 | 12:53 WIB
Kabar Gembira! Jumlah Rata-rata Penaikkan Positif Corona RI Turun
Seorang pekerja kantor menggunakan face shield dan masker saat melintas di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (8/6). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 hingga kini masih merebak di Tanah Air. Merujuk pada data pemerintah hari Selasa (30/6/2020) kemarin, ditemukan kasus positif Covid-19 sebanyak 1.293 kasus sehingga total ada 56.385 orang dinyatakan positif Covid-19.

Dalam diskusi bertajuk 'Covid-19 Dalam Angka' yang disiarkan akun Youtube BNPB, Rabu (1/7/2020) hari ini, Gugus Tugas Percepatan Penaganan Covid-19 menyampaikan ihwal perhitungan angka kasus Covid-19. Disampaikan jika angka seribu pasien positif belakangan ini justru memungkinkan positivity rate menurun persentasenya.

"Pada pertengahan Mei, kita lihat ada 3.448 orang positif dalam waktu seminggu. Itu ya kurang lebih seharinya sekitar 400-500 orang yang positif saat itu," kata Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dr. Dewi Nur Aisyah.

Dewi menyebut, pemeriksaan dalam rentan waktu tersebut --pertengahan Mei-- sebanyak 26 ribu. Artinya, angka positivity rate berkisar sebesar 13 persen.

Baca Juga: Masih Disuruh Kerja Bosnya, Buruh Bekasi Jadi Sumber Penularan Virus Corona

Sementara itu, pada Bulan Juni angka penambahan kasus positif Covid-19 malah meroket tajam. Dewi menyebut jika kasus Covid-19 bisa menyentuh angka ribuan.

"Bayangkan ada 8.227 kasus positif dalam waktu seminggu. Ini berarti satu harinya ada sekitar seribu kasus positif baru. Tetapi yang diperiksa ini mencapai 55 ribu," papar Dewi.

Pada rentan waktu tersebut, Dewi mengatakan jika positivity rate turun menjadi 12 persen dibandingkan pada pertengahan Mei dengan angka 13 persen. Hal itu disebabkan lantaran semakin banyak tes yang dilakukan, maka angka positivity ratenya akan semakin rendah.

"Semakin besar jumlah tes yang kami lakukan, maka seharusnya angka positivity ratenya akan semakin rendah. Kalau orang yang diperiksa hanya orang sakit, itu positivity ratenya tinggi," jelasnya.

"Ketika angka positif kita semakin turun, itu kami mencoba memeriksa orang-orang yang bahkan mungkin enggak punya gejala. Makanya tadi lebih tingggi pemeriksaan orang-orang yang risiko dan gejalanya kecil, maka angka positifnya akan jauh lebih rendah," tutuo Dewi.

Baca Juga: Pulang dari AS, Wanita Ini Menularkan Virus Corona ke 71 Orang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI