Suara.com - Sebuah pesta pernikahan di Patna, India, diduga menjadi sarana penyebaran pandemi Covid-19. Pernikahan tersebut menyisakan kisah tragis karena sebanyak 80 tamu yang menghadiri pesta positif Covid-19, bahkan pengantin pria meninggal dunia.
Usai pesta pernikahan yang digelar pada 15 Juni itu berakhir, mempelai pria mengalami gejala Covid-19. Pria yang merupakan insinyur perangkat lunak di Gurugram itu akhirnya meninggal dua hari setelah pernikahan.
Jasad pengantin pria langsung dikremasi tanpa dites terlebih dahulu untuk mengetahui terinfeksi Covid-19 atau tidak.
Laporan India Today, Rabu (1/7/2020), kisah tragis itu bermula saat 15 orang yang menghadiri pesta tersebut dinyatakan positif. Pihak terkait kemudian mulai melakukan pelacakan kontak dan pada Senin (29/6/2020).
Baca Juga: Kabar Baik, India Mulai Uji Coba Vaksin Covid-19 Ke Manusia
Dari hasil tracing ditemukan sebanyak 80 orang tamu pernikahan positif Covid-19. Kasus tersebut diduga merupakan penyebaran massal pertama kasus Covid-19 di Negara Bagian Bihar, India.
Menurut seorang polisi yang dikutip India Today, pengantin pria berusia 30 tahun itu kembali ke desanya di Deehpali pada 12 Mei untuk persiapan pernikahannya. Sejak tiba di rumah, ia telah menunjukkan gejala Covid-19.
Namun, pihak keluarga tidak menyadarinya dan tetap melanjutkan pernikahan pada 15 Juni.
Dua hari setelah pernikahan, kesehatan pengantin pria terus memburuk. Sang pengantin pria akhirnya menghembuskan napas terakhirnya ketika dibawa ke rumah sakit AIIMS di Patna.
Pemerintah mengatakan ada pelanggaran besar pedoman pencegahan Covid-19 oleh keluarga yang melanjutkan pernikahan meskipun mempelai pria menunjukkan gejala penyakit tersebut.
Baca Juga: Reaktif Corona Hasil Rapid Test, Begini Nasib 22 Petugas PPS di Pandeglang