Lima tahun kemudian pada tahun 2010, Hilmi kembali terpilih sebagai Ketua Majelis Syuro. Berbeda dengan pemilihan sebelumnya, dalam pemilihan saat itu Majelis Syuro PKS sudah menggunakan mekanisme Pemilihan Raya layakya pemilu.
Dalam pemira ini, PKS telah membentuk panitia prapemira yang akan menyeleksi sekitar 1.000 anggota ahli PKS menjadi 195 calon nama.
Penyeleksian tersebut berdasarkan syarat yang telah ditetapkan oleh AD/ART. Dari 195 nama ini akan dipilih 65 nama terbanyak.
Setelah diambil sumpahnya, mereka yang terpilih ini akan menunjuk 32 nama sebagai anggota ahli majelis syuro.
Baca Juga: Hilmi Aminuddin, Pendiri PKS Meninggal Dunia Terinfeksi Virus Corona
Sedangkan dua anggota lainnya adalah anggota tetap Majelis Syuro yaitu Hilmi Aminuddin dan Salim Segaf Al-Jufri.
Hilmi kemudian lengser dari jabatannya sebagai Ketua Majelis Syuro PKS setelah tiga kali menjabat, yakni pada tahun 2015.
Pada Musyawarah MS PKS yang digelar di Bandung itu, Hilmi mengaku senang karena akhirnya PKS melahirkan ketua majelis dari kader muda.
Setelah mepelas jabatannya, Hilmi memutuskan untuk kembali mengurus pondok pesantren miliknya di kawasan Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat.
Pada tanggal 20 Juni 2020, Hilmi menghembuskan nafas terakhirnya di usia 72 tahun di Rumah Sakit Santosa Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga: Anak Presiden PKS Khawatir Keamanan Bintang Emon, Sohibul Iman: Saya Kaget
Hilmi dikabarkan terpapar virus corona covid-19. Kabar tersebut dibenarkan oleh anggota Fraksi PKS DPRD Jabar, Abdul Hadi Wijaya.