Suara.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bakal melelang 19 helai baju batik yang pernah dipakai saat menjalani persidangan kasus penodaan agama pada 2016 silam.
Terkait itu, Ketua Media Center Persaudaraan Alumni atau PA 212, Novel Bamukmin, memberikan tanggapan terkait langkah Ahok yang melelang sejumlah batiknya.
Novel menilai, langkah Ahok tersebut merupakan pencitraan. Menurutnya, hal tersebut hanya sebagai pengalihan isu.
"Saya rasa Ahok diduga kuat ingin mengalihkan isu dan membuat pencitraan baru atas dirinya yang sudah menjadi produk gagal menjadi Komisaris Utama Pertamina," kata Novel saat dihubungi Suara.com, Selasa (30/6/2020).
Baca Juga: DPR : Wacana IPO PT Pertamina adalah Suatu Keniscayaan
Novel mengatakan, Ahok telah gagal juga dalam menumpas mafia-mafia migas selama menjadi Komut Pertamina.
"Enggak becusnya menumpas mafia migas karena justru diduga kuat Ahok sendiri makanya enggak tanggung-tanggung dia mengangkat isu malah yang berkaitan tentang penistaan agama," ungkapnya.
Untuk diketahui, lelang tersebut dilakukan dalam bentuk virtual melalui laman benihbaik.com dan Jangkau. Nantinya, seluruh dana hasil lelang akan diserahkan kepada Yayasan Beri Tanpa Pamrih (BTP) dan akan disalurkan kepada masyarakat yang kurang mampu serta masyarakat terdampak Covid-19.
Ahok, dalam konferensi pers virtual Senin malam (29/6/2020), mengatakan 19 baju batik yang akan dilelang tersebut memiliki banyak cerita di baliknya.
"19 buah baju batik tersebut memiliki banyak cerita di baliknya, terutama saat saya menjalani sidang," kata Ahok.
Baca Juga: Komisi VII DPR Cecar Pertamina Minta Pertimbangkan Kembali Rencana IPO
Dalam lelang baju batik Ahok di buka dengan harga Rp 54 juta dengan peraturan kelipatan lelang sebesar Rp 500 ribu dalam sekali lelang