Jokowi Marahi Menteri, Ruhut: Indonesia Tahu, Pak Presiden Selalu Gas Pol

Selasa, 30 Juni 2020 | 14:12 WIB
Jokowi Marahi Menteri, Ruhut: Indonesia Tahu, Pak Presiden Selalu Gas Pol
Ruhut Sitompul di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2018). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kemarahan Presiden Jokowi kepada para menterinya dalam sidang paripurna kabinet yang gelar Kamis (18/6/2020), turut menyita perhatian politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul.

Ruhut meminta khalayak untuk lebih mencermati alasan di balik kejengkelan Jokowi, di tengah ramainya kritik yang dilontarkan sejumlah pihak kepada orang nomor satu di Indonesia itu.

Pendapat tersebut disampaikan Ruhut melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @ruhutsitompul, Selasa (30/6/2020).

"Tolong dilihat dengan baik kenapa Pak Joko Widodo Presiden RI ke 7 menegur para pembantunya dengan keras," cuitnya seperti dikutip Suara.com.

Baca Juga: Jokowi: Karantina RT, RW dan Desa Lebih Efektif Tekan Virus Corona

Bukan tanpa sebab, menurut Ruhut selama ini Jokowi sebagai pemimpin negara telah bekerja keras tak sekadar saat pandemi Covid-19 melanda.

Namun, usaha Jokowi tersebut tidak diimbangi oleh jajaran menteri yang dianggap bekerja ala kadarnya hingga memicu kemarahan presiden.

"Semua rakyat Indonesia tahu di dalam bekerja Pak Jokowi selalu Gazz Poll bukan disebabkan Covid-19 saja," imbuhnya.

Bahkan mantan politikus  Partai Demokrat mengibaratkan kinerja Jokowi seperti mobil dengan kecepatan tinggi. Sementara para menteri belum bisa mengimbangi kecepatan Jokowi, sehingga ia berharap ke depannya ada perbaikan.

"Ibarat mobil Presiden kecepatan 1000 menteri-menterinya 90 segera dibenahi. Merdeka," kata Ruhut memungkasi.

Baca Juga: Ancaman Covid-19 Belum Berakhir, Ini Arahan Jokowi Kepada Kepala Daerah

Tanggapan Ruhut Sitompul soal Jokowi marahi menteri. (Twitter/@ruhutsitompul)
Tanggapan Ruhut Sitompul soal Jokowi marahi menteri. (Twitter/@ruhutsitompul)

Ancaman reshuffle

Presiden Jokowi marah kepada para menteri Kabinet Indonesia Maju yang masih bekerja biasa-biasa saja saat pandemi covid-19. Ia meminta para menteri untuk mengubah cara kerja dan meningkatkan kinerjanya.

"Perasaan ini harus sama. Kita harus mengerti ini. Jangan biasa-biasa saja, jangan linear, jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali kita, saya lihat masih banyak kita yang menganggap ini normal," kata Presiden Jokowi dengan nada tinggi, saat menyampaikan arahan dalam sidang kabinet paripurna, di Istana Negara pada 18 Juni 2020.

Video arahan Presiden Jokowi tersebut baru dikeluarkan oleh Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden pada "channel" Youtube Sekretariat Presiden pada Minggu.

Dalam arahan tersebut, Presiden Jokowi bahkan membuka opsi "reshuffle" menteri atau pembubaran lembaga yang masih bekerja biasa-biasa saja.

"Bisa saja, membubarkan lembaga, bisa saja 'reshuffle'. Sudah kepikiran ke mana-mana saya, entah buat perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang) yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, kalau bapak ibu tidak merasakan itu sudah," kata Presiden Jokowi sambil mengangkat kedua tangannya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI