Jokowi: Karantina RT, RW dan Desa Lebih Efektif Tekan Virus Corona

Selasa, 30 Juni 2020 | 11:27 WIB
Jokowi: Karantina RT, RW dan Desa Lebih Efektif Tekan Virus Corona
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau Pasar Pelayanan Publik di Banyuwangi, Kamis (25/6/2020). (Foto dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo menekankan strategi intervensi berbasis lokal merupakan strategi paling efektif dalam menangani persoalan COVID-19 di Tanah Air. Semisal dengan mengkarantina RT, RW sampai kampung untuk menekan wabah virus corona.

Hal itu disampaikan Presiden saat melakukan kunjungan di Posko Penanganan dan Penanggulangan COVID-19 Provinsi Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (30/6/2020).

"Menurut saya posisi sekarang ini strategi intervensi berbasis lokal itu yang paling efektif," ujar Presiden dalam arahannya sebagaimana disaksikan melalui video conference, di Jakarta, Selasa pagi.

Presiden mencontohkan strategi mengarantina, mengisolasi RT, RW, kampung atau desa lebih efektif daripada mengarantina kota atau kabupaten.

Baca Juga: Ancaman Covid-19 Belum Berakhir, Ini Arahan Jokowi Kepada Kepala Daerah

"Ini lebih efektif. Jadi strategi ini agar kita pakai bersama-sama sehingga kita harapkan terjadi penurunan (COVID-19)," ujar dia.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden berterima kasih atas kerja keras seluruh jajaran Provinsi di Jawa Tengah dalam penanganan COVID-19.

Dia berharap pada bulan Juli seluruh jajaran pimpinan daerah bekerja keras sehingga Jawa Tengah bisa benar-benar terbebas dari pandemi COVID-19 dan ekonomi bisa merangkak kepada sebuah pertumbuhan yang normal kembali.

Adapun berkaitan dengan strategi intervensi berbasis lokal, sebelumnya Ketua Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo juga menyampaikan pendekatan kearifan lokal merupakan hal penting dalam penanganan COVID-19.

Dia mengatakan para pimpinan daerah hingga kepala desa bisa menggunakan bahasa-bahasa yang mudah dipahami masyarakat, seperti bahasa daerah, dalam melakukan sosialisasi terkait protokol kesehatan, termasuk juga melibatkan seluruh elemen dan tokoh masyarakat di daerah.

Baca Juga: Jokowi Hentikan New Normal Jika Kasus Corona Naik Terus

Hentikan New Normal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI