Suara.com - Mabes Polri enggan berkomentar terkait pernyataan pengacara hukum terdakwa Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis yang mengklaim bahwa kliennya bukan ditangkap, melainkan menyerahkan diri ke polisi terkait kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yowono menyatakan bahwa pihaknya enggan mengomentari pernyataan pengacara Rahmat Kadir dan Ronny Bugis dan menyerahkan sepenuhnya kepada hakim untuk mempertimbangkannya. Sebab, Argo berdalih bahwa pernyataan pengacara hukum terdakwa tersebut telah masuk ranah persidangan.
"Sudah masuk ranah sidang silakan saja menjadi pertimbangan hakim," kata Argo saat dikonfirmasi Suara.com, Selasa (30/6/2020).
Sebelumnya, pengacara hukum terdakwa Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis mengklaim bahwa kliennya telah berjiwa satria lantaran telah menyerahkan diri dan mengakui perbuatannya terkait kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Sehingga, dia menilai sikap kedua terdakwa perlu diapresiasi dengan diberikan hukuman ringan.
Baca Juga: Alasan Polri Kasih Bantuan Hukum ke Penyiram Novel Baswedan
Hal itu disampaikan pengacara hukum Rahmat Kadir dan Ronny Bugis dalam persidangan dengan agenda duplik atas replik Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pangadilan Negeri Jakarta Utara, Senin (29/6/2020) kemarin.
"Tujuan persidangan ini tidak hanya bermaksud memberikan hukuman terhadap terdakwa. Namun juga bermaksud memberikan pelajaran bagi masyarakat luas, harus perlu adanya apresiasi berupa kebijakan berat ringannya Jaksa Penuntut Umum dalam menetapkan tuntutannya," katanya.
Pengacara dari Divisi Hukum Polri itu lantas berdalih jika kejujuran kedua terdakwa tidak diapresiasi dengan diberikan hukuman ringan, maka tidak akan memberikan pelajaran baik bagi masyarakat.
Mereka lagi-lagi berdalih bahwa sudah semestinya terdakwa yang telah jujur atas perbuatannya itu diberi hukuman ringan.
"Harapan kami dari tim penasehat hukum persidangan ini dapat menjadi role model dalam proses persidangan . Sehingga ada pelaku tindak pidana lain yang bersifat jujur mengakui tindakannya dengan harapan akan dituntut rendah oleh JPU. Sebaliknya pelaku yang jujur dan menyerahkan diri dan dituntut berat maka buat apalagi mereka bersifat jujur dan menyerahkan diri," ujarnya.
Baca Juga: Pengacara Polri: Hasil Visum Mata Novel Baswedan Tak Bisa Dijadikan Rujukan
Polri Sempat Tegaskan Rahmat Kadir dan Ronny Bugis Ditangkap Bukan Menyerahkan Diri