Hendri Satrio: Kalau Jokowi Mau Ganti Menkes dari Dulu, Tapi...

Selasa, 30 Juni 2020 | 09:46 WIB
Hendri Satrio: Kalau Jokowi Mau Ganti Menkes dari Dulu, Tapi...
Jokowi [Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik Hendri Satrio menilai ultimatum Presiden Jokowi mengenai reshuffle kabinet tidak akan menyasar Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Pasalnya, ia menyebut Jokowi kini lebih menitikberatkan pada penanganan non-medis yakni pemulihan sektor ekonomi yang mengalami krisis akibat pandemi Covid-19.

"Kemungkinan besar (reshuffle kabinet) di kesehatan dan ekonomi. Tapi tidak untuk menteri kesehatan," ucap Hendri Satrio Apa seperti dikutip Suara.com dari kanal YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Selasa (30/6/2020).

Hendri menuturkan, ketika Jokowi membentuk kabinet pada 2019 untuk membantu tugasnya, Indonesia tengah berada dalam situasi normal tanpa mengetahui akan adanya pandemi Covid-19 yang memberikan dampak signifikan sehingga presiden belum memiliki inisiatif reshuffle.

Baca Juga: Alasan Video Jokowi Marah Baru Diunggah Setelah 10 Hari

"Begitu sekarang ada Covid-19, kalau presiden mau ganti menteri kesehatan dari dulu-dulu. Tapi sekarang dia lebih fokus ke penanganan non-medisnya, supaya ekonomi di Indonesia dan bangsa ini maju lebih cepat lagi," imbuhnya.

Menurut Hendri, wajar kalau Jokowi wajar mengganti jajarannya dengan orang yang mumpuni dalam menangani krisis ekonomi di tengah pandemi. Ia mencontohkan dengan sikap Perdana Menteri Inggris Winston Churchill.

"Berkali-kali saya katakan. Dulu Churchill juga begitu.Begitu perang, ganti semua menterinya dengan menteri yang paham bagaimana menangani perang," ucap Hendri.

Hendri Satrio tanggapi ultimatum reshuflle kabinet. (YouTube/Apa Kabar Indonesia tvOne)
Hendri Satrio tanggapi ultimatum reshuflle kabinet. (YouTube/Apa Kabar Indonesia tvOne)

Ia menambahkan, "Harusnya Pak Jokowi ikutin aja. Sekarang ganti menterinya yang bisa menangani pandemi dan krisis supaya bisa naik lebih cepat".

Terlebih kata Hendri,  Jokowi kini lebih berat menghadapi dampak akibat pandemi Covid-19 dibandingkan penyebabnya yang secara bertahap sudah bisa ditangani oleh masyarakat.

Baca Juga: Jokowi Marahi Jajaran Kabinetnya, Sekjen MUI: Menteri Sudah Bikin Jengkel

"Penyebanya kan Covid-19, perlahan tapi pasti negara ini sudah terbiasa menangani penyebab.  Nah kelihatannya, Pak Jokowi justru lebih berat menghadapi akibatnya," imbuh Hendri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI