"Sangat mengkhawatirkan bahwa infeksi virus G4 pada manusia akan meningkatkan adaptasi dan meningkatkan risiko pandemi," tulis para peneliti. Para peneliti juga mendesak agar melakukan langkah-langkah pencegahan serius bagi orang-orang yang bekerja di peternakan babi.
"Penelitian ini datang sebagai pengingat bahwa secara terus-menerus kita menghadapi risiko munculnya patogen zoonosis baru, dan hewan ternak yang memiliki kontak lebih besar daripada satwa liar, dapat bertindak sebagai sumber virus pandemi," kata James Wood, kepala departemen kedokteran hewan di Universitas Cambridge.
Prof Kin-Chow Chang dari Universitas Nottingham, Inggris juga memperingatkan akan bahasa virus flu ini dan tidak boleh mengabaikannya.
"Saat ini kita sedang teralihkan dengan virus corona. Tetapi kita tidak boleh melupakan virus baru yang berpotensi berbahaya. Kita tidak boleh mengabaikannya," ujarnya dikutip dari BBC News.
Baca Juga: Ilmuwan China Temukan Jenis Baru Flu Babi yang Berpotensi Jadi Pandemi
Profesor Kin-Chow Chang dan rekan-rekannya di Universitas Nottingham mengatakan bahwa mereka sedang memantau temuan baru tersebut.