Tersinggung, Gubernur Jenderal Jamaika Tak Mau Pakai Lambang Kerajaan

Senin, 29 Juni 2020 | 20:29 WIB
Tersinggung, Gubernur Jenderal Jamaika Tak Mau Pakai Lambang Kerajaan
Ratu Elizabeth II dari Kerajaan Inggris. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perwakilan Kerajaan Inggris di Jamaika, Gubernur Jenderal Patrick Allen membuat pengumuman pada hari Jumat tentang penggunaan pribadi lambang Ordo St. Michael dan St. George.

Menyadur CNN pada Senin (29/06/2020) Allen tersinggung dengan sosok setan di lambang tersebut yang digambarkan sebagai orang kulit hitam.

Gambar rasis itu, menurut Allen menunjukkan setan sebagai pria berkulit gelap di bawah kaki malaikat agung kulit putih yang baru-baru ini menyebabkan kemarahan di Jamaika.

Allen mengirim surat kepada Kanselir Ordo St. Michael dan St. George untuk meminta revisi. Ia juga merekomendasikan agar gambar itu agar diubah untuk mencerminkan citra inklusif tentang kemanusiaan bersama dari semua bangsa.

Baca Juga: Cerita Polisi Wanita Kulit Hitam di AS soal Praktik Rasis di Kepolisian

"Penangguhan ini merujuk pada pengakuan atas kekhawatiran yang diangkat oleh warga negara atas gambar pada medali dan meningkatnya penolakan global terhadap penggunaan benda-benda yang menormalkan berlanjutnya degradasi orang kulit berwarna," jelas Allen dalam pernyataannya.

Ilustrasi Ratu Elizabeth II saat memberi medali. (Instagram/@theroyalfamily)
Ilustrasi Ratu Elizabeth II saat memberi medali. (Instagram/@theroyalfamily)

Menurut situs web keluarga kerajaan Inggris, lambang tersebut memiliki ilustrasi St. Michael di satu sisi dan simbol setan di sisi lainnya.

Terkait hal ini, CNN telah menghubungi kantor pers istana untuk memberikan komentar, tapi belum menerima tanggapan.

Ratu Elizabeth II Kenakan Bros Berlian Spesial. (Instagram/@theroyalfamily)
Ratu Elizabeth II saat kenakan Bros Berlian Spesial. (Instagram/@theroyalfamily)

Menurut situs web Ordo St. Michael dan St. George, mereka mengakui layanan di negara asing yang erat hubungannya dengan urusan luar negeri dan persemakmuran seperti karya petugas layanan asing dan diplomat.

Isu ras yang berkaitan erat dengan warna kulit tengah panas dibicarakan di berbagai negara. Tewasnya George Floyd membuat kemarahan besar warga AS atas penindasan kaum kulit hitam.

Baca Juga: Lagi-Lagi Rasis, Trump Sebut Virus Corona sebagai Kung Flu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI