6 Bulan Beroperasi, Sindikat Pengedar Tembakau Gorila Raup Miliaran Rupiah

Senin, 29 Juni 2020 | 18:42 WIB
6 Bulan Beroperasi, Sindikat Pengedar Tembakau Gorila Raup Miliaran Rupiah
Ilustrasi Polisi memeriksa barang bukti bahan tembakau gorilla saat penggerebekan pabrik ganja sintetis tersebut di Denpasar, Bali, Kamis (22/3).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan sindikat pengedar liquid vape dan tembakau gorila yang memiliki home industri di Bali telah beroperasi selama 6 bulan. Sindikat ini telah meraup keuntungan hingga miliaran rupiah.

"Dari hasil keterangan para tersangka, home industri ini baru mulau bulan Januari 2020 kemarin mulai melakukan home indusri. Omzetnya cukup besar sudah miliaran, tergantung mereka edarkan," kata Nana di Mapolda Metro Jaya, Senin (29/6/2020).

Nana menjelaskan, sindikat ini biasa beroperasi melalu internet. Penjualannya pun tak tanggung-tanggung, mereka menjual tembakau gorila dan liquid vape dengan kandungan narkotika lintas provinsi yakni Jawa Barat - Bali - Sulawesi - Sumatra.

"Sindikat ini bermain antar provinsi atau pulau. Mulai dari Jakarta, Jawa Barat, Sumatera, Bali," ungkap Nana.

Baca Juga: Merek Ini Rilis Produk Skincare Mengandung Ganja, Bisa Bikin Sakau?

Untuk diketahui, Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya membongkar sindikat pembuat dan pengedar narkoba jenis tembakau gorila yang beroperasi melalui jejaring internet. Total ada 7 orang yang dicokok oleh pihak kepolisian.

Ketujuh tersangka itu berinsial AAN, IK, NK, AAP, ANA, AEP dan K. Dari penangkapan tersebut, sebanyak 7 liter liquid vape dengan kandungan narkoba dan 24 kilogram tembakau gorila disita sebagai barang bukti.

Kasus ini bermula dari tertangkapnya satu tersangka di kawasan Jakarta Timur. Setelah didalami, sindikat ini dikendalikan oleh seorang narapidana yang kekinian meringkuk di salah satu Lembaga Pemasyarakatan di Bali.

Nana menjelaskan, tersangka NK berperan sebagai pengelola home industri di Bali. Sedangkan, tersangka lainnya berperan untuk memasarkan liquid dan tembakau gorila tersebut.

Dari tangan para tersangka, polisi mengamankan sejumlah barang bukti diantaranya, alat pembuat liquid vape, tujuh liter liquid vape kandungan narkoba, dan 24 kilogram tembakau gorila. Selain itu, ada pula barang bukti berupa serbuk canabinoid atau bibit pembuat tembakau gorila sebanyak 500 gram.

Baca Juga: Polisi Temukan Ladang Ganja di Pariaman, Siapa yang Menanam?

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 11 ayat 2 subsider Pasal 112 ayat 2 junto Pasal 132 ayat 1 UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dan terancam maksimal penjara seumur hidup.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI