Ahok Senang Jadi Gubernur, Pakai Dana Operasional Rp 3 M untuk Bantu Orang

Senin, 29 Juni 2020 | 16:33 WIB
Ahok Senang Jadi Gubernur, Pakai Dana Operasional Rp 3 M untuk Bantu Orang
Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok menjawab pertanyaan wartawan saat tiba di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/11). [ANTARA FOTO/Hiro]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku lebih senang menjadi Gubernur dari pada komisaris.

Bukan karena gaji yang didapat, Ahok mengatakan saat menjadi Gubernur DKI Jakarta dirinya dapat membantu banyak orang.

Hal itu disampaikan Ahok kepada Andy F. Noya saat siaran langsung melalui akun Instagram @kickandyshow, Sabtu (27/6/2020). Ketika menjadi kepala daerah, Ahok dapat mengelola dana operasional setiap bulannya.

"Dua-duanya sama, tapi kalau bisa memilih, jadi gubernur lebih enak karena bisa nolong orang banyak," kata Ahok.

Ia mengaku dana operasional yang dapat digunakannya untuk membantu orang bisa mencapai Rp 3 miliar.

Dana tersebut dimanfaatkan untuk warga yang membutuhkan. Misalnya, mereka yang kesulitan menebus ijazah, membayar BPJS maupun membeli obat.

"Saya punya dana operasional itu satu bulan kita bisa pakai hampir Rp 3 miliar, langsung saya transfer ke rekening masing-masing," ujar Ahok.

Menurut Ahok, dengan metode transfer langsung ke rekening warga yang membutuhkan dapat menghindari tudingan penggelapan uang.

"Saya nggak mau dituduh nilep uang operasional kan. Kalau kontan kan bisa dituduh nilep, tapi kalau semua ditranfer ke rekening bank yang mau kita bantu, itu bisa tercatat dengan baik," terang Ahok.

Baca Juga: Dipuji Puput Nastiti Devi Suami Baik dan Jujur, 5 Momen Perayaan Ultah Ahok

Ahok dan Andy F Noya saat siaran live Instagram. (Instagram/@kickandyshow)
Ahok dan Andy F Noya saat siaran live Instagram. (Instagram/@kickandyshow)

Dalam kesempatan itu, Ahok blak-blakan membandingkan gaji menjadi komisaris utama Pertamina dan Gubernur DKI Jakarta.

"Kalau gaji (pokok ) gubernur Rp 7 juta lebih. Tunjangan uang makan kira-kira Rp 30 juta, memang ada mobil dan sopir. Tapi kan gak kita dapat," ujar Ahok.

"Ya kalau jadi gubernur ada enaknya PB1 10 kali gaji Rp 70 juta. Tapi memang lebih enak karena ada uang operasional itu," imbuhnya.

Sementara itu gaji komisaris di Pertamina mencapai Rp 170 juta. Angka ini jelas di atas gaji seorang gubernur.

"Kalau gaji gede komisaris lah jauh. Kalau di Pertamina kita bisa dapat Rp 170 juta," ucap Ahok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI