Sindir Jokowi Marahi Menteri-Menteri, Rocky Gerung: Marah kok Pakai Teks

Senin, 29 Juni 2020 | 15:59 WIB
Sindir Jokowi Marahi Menteri-Menteri, Rocky Gerung: Marah kok Pakai Teks
Rocky Gerung. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Akademisi Rocky Gerung memberikan sindiran keras terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ancam reshuffle kabinet hingga memarahi menterinya. Rocky Gerung sindir Jokowi marah tapi pakai teks.

Hal itu disampaikan Rocky Gerung melalui akun Twitter miliknya @rockygerung_rg. Ada beberapa cuitan yang ia buat untuk menyindir Jokowi.

"Marah tapi pakai teks. Memang tempurung kosong," kata Rocky Gerung seperti dikutip Suara.com, Senin (29/6/2020).

Dalam cuitannya yang lain, Rocky kembali memberikan sindiran pedas. Rocky mengaitkannya dengan dungu, kata khas yang sering diucapkan oleh Rocky.

Baca Juga: Wajar Jokowi Geram soal Anggaran Kesehatan, Sri Mulyani Ungkap Datanya

"Marah pakai teks. Dungu tanpa teks. Sial lu, ndro," ungkapnya.

Pada cuitan selanjutnya, sindiran yang ditujukan untuk Jokowi semakin menguat. Menurut Rocky, Jokowi marah dalam sidang kabinet karena isu stimulus ekonomi, bukan karena ada banyak nyawa rakyat yang melayang akibat Covid-19.

"Beliau marah karena isu stimulus ekonomi. Bukan karena banyak nyawa berguguran karena pandemi. Pemimpin kerdil #negeridikolam," tutur Rocky Gerung.

Rocky Gerung sindir Jokowi marah pakai teks (Twitter/rockygerung_rg)
Rocky Gerung sindir Jokowi marah pakai teks (Twitter/rockygerung_rg)

Ancaman reshuffle

Sebelumnya, Jokowi memperingatkan para menteri Kabinet Indonesia Maju yang masih bekerja biasa-biasa saja saat pandemi covid-19, untuk mengubah cara kerjanya.

Baca Juga: Fahri Sentil Jokowi: Marah 18 Juni, Terdengar Marah 28 Juni, Follow-up?

"Perasaan ini harus sama. Kita harus mengerti ini. Jangan biasa-biasa saja, jangan linear, jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali kita, saya lihat masih banyak kita yang menganggap ini normal," kata Presiden Jokowi dengan nada tinggi, saat menyampaikan arahan dalam sidang kabinet paripurna, di Istana Negara pada 18 Juni 2020.

Video arahan Presiden Jokowi tersebut baru dikeluarkan oleh Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden pada "channel" Youtube Sekretariat Presiden pada Minggu.

Dalam arahan tersebut, Presiden Jokowi bahkan membuka opsi "reshuffle" menteri atau pembubaran lembaga yang masih bekerja biasa-biasa saja.

"Bisa saja, membubarkan lembaga, bisa saja 'reshuffle'. Sudah kepikiran ke mana-mana saya, entah buat perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang) yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, kalau bapak ibu tidak merasakan itu sudah," kata Presiden Jokowi sambil mengangkat kedua tangannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI