Serangan di Bursa Efek Pakistan, 7 Orang Tewas

Senin, 29 Juni 2020 | 15:21 WIB
Serangan di Bursa Efek Pakistan, 7 Orang Tewas
Penyerangan di Bursa Efek Pakistan. (twitter.com/omar_quraishi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekelompok orang bersenjata menyerang kantor Bursa Efek Pakistan yang berada di Karachi. Insiden ini mengakibatkan setidaknya tujuh orang tewas.

Menyadur Al Jazeera, laporan dinas penyelamatan menyebutkan korban tewas adalah seorang polisi, dua penjaga, dan empat penyerang.

Kepala Dinas Penyelamatan Pakistan Faisal Edhi mengatakan penyerangan juga mengakibatkan tujuh orang terluka, termasuk dua petugas polisi.

Serangan yang terjadi Senin (29/6) pagi ini bermula ketika orang-orang dengan menenteng senjata dan granat, masuk ke dalam gedung yang merupakan kantor pusat dari banyak bank swasta, kemudian melakukan serangan acak.

Baca Juga: Agar Bisa Ikut Kelas Online, Siswa Ini Daki Gunung Tiap Hari

"Dua (penyerang) terbunuh di pintu gerbang, dan dua dari mereka masuk ke dalam dengan kondisi terluka dan kemudian terbunuh di sana," ujar Edhi.

Direktur Bursa Efek Pakistan Abib Habib, menyebut ia sedang berada di kantornya ketika serangan di mulai. Ia bersembunyi bersama 20 anggota staf lainnya.

"Pada jam 10 pagi, satu mobil masuk ke dalam gedung (kompleks) dan memasuki gedung dengan paksa lalu menembak secara acak," jelas Habib.

"Ada tembakan dan tiba-tiba semua orang bergegas ke jendela untuk melihat apa yang terjadi. Karena tembakan itu dekat, semua orang sangat khawatir dan kami menutup pintu luar," sambungnya.

Kepala polisi Karachi Ghulam Nabi Memon mengatakan para pelaku datang dengan menumpangi mobil merek Corolla warna perak, menurut laporan The Guardian.

Baca Juga: Korbannya Nangis, Begal Kembalikan Barang Dan Peluk untuk Menghibur

Stasiun-stasiun televisi lokal memperlihatkan polisi dengan mengenakan baju perlindungan lengkap, berjaga-jaga di sekeliling gedung.

Hingga kini, belum ada klaim tanggung jawab terkait serangan ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI