Jokowi Marahi Menteri, Pakar Soroti Ekspresi Wajah sampai Gerakan Tangan

Senin, 29 Juni 2020 | 15:15 WIB
Jokowi Marahi Menteri, Pakar Soroti Ekspresi Wajah sampai Gerakan Tangan
(Youtube/sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Video Jokowi marahi menteri menjadi perbincangan publik. Pakar pun menyoroti makna di balik kemarahan Jokowi ini.

Salah satu pakar yang memberikan pendapatnya terkait video Jokowi marahi menteri ini aalah Ibnu Hamad.

Pakar semiotika sekaligus Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia ini menyoroti pemilihan kata, penekanan pengucapan hingga gesture Jokowi marahi menteri. Hal tersebut disampaikan Ibnu dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi yang tayang di TvOne, Senin (29/6/2020).

"Kalau lihat dari nada suaranya sudah level 9, sudah pedas banget," jawab Ibnu Hamad saat ditanya level berapa amarah Jokowi saat itu.

Baca Juga: Wajar Jokowi Geram soal Anggaran Kesehatan, Sri Mulyani Ungkap Datanya

Menurut Ibnu, amarah Jokowi terbaca dari gerakan tangannya, ekspresi wajah, ekspresi suara, hingga cara Presiden mengepalkan tangan ke dada.

Namun bukan hanya itu saja, Ibnu juga menyoroti pilihan kata yang dilontarkan Jokowi berkali-kali.

"Yang harus dibaca, ini lebih dari sekadar pilihan kata yang dipilih oleh beliau. Misalnya 'bahaya', 'kerja biasa-biasa saja', 'harus extraordinary'. 'Bahaya' berulang-ulang beliau sampaikan," ujar Ibnu.

Pakar semiotika itu menilai jika dilihat dari ekspresi non verbal, ancaman Jokowi kepada para menterinya kali ini sangat serius.

"Tapi yang lebih penting dilihat adalah wajahnya, betapa seriusnya Pak Jokowi kali ini. Ekspresi non verbal dan tekanan katanya itu lihat, wah itu luar biasa," kata Ibnu.

Baca Juga: Fahri Sentil Jokowi: Marah 18 Juni, Terdengar Marah 28 Juni, Follow-up?

Ia berpendapat amarah Jokowi kali ini tidak hanya sebatas sentilan saja. Namun akan disikapi para menteri dengan langkah konkrit memperbaiki kinerja.

"Konkrit. Karena dari segi narasi dari menit pertama hingga terakhir rupanya beliau memantau seluruh kinerja 'stafnya' itu nampak dari narasi yang disampaikan," kata Ibnu.

"Pantauan beliau kepada seluruh staf atau menterinya itu menunjukkan bahwa bapak Presiden mengetahui betul apa yang dikerjakan menterinya. Jadi ini serius," imbuhnya.

Video selengkapnya dapat disaksikan di sini.

Ancaman reshuffle

Jokowi [Sekretariat Presiden]
Jokowi [Sekretariat Presiden]

Presiden Jokowi marah kepada para menteri Kabinet Indonesia Maju yang masih bekerja biasa-biasa saja saat pandemi covid-19. Ia meminta para menterinya untuk mengubah cara kerja.

"Perasaan ini harus sama. Kita harus mengerti ini. Jangan biasa-biasa saja, jangan linear, jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali kita, saya lihat masih banyak kita yang menganggap ini normal," kata Presiden Jokowi dengan nada tinggi, saat menyampaikan arahan dalam sidang kabinet paripurna, di Istana Negara pada 18 Juni 2020.

Video arahan Presiden Jokowi tersebut baru dikeluarkan oleh Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden pada "channel" Youtube Sekretariat Presiden pada Minggu.

Dalam arahan tersebut, Presiden Jokowi bahkan membuka opsi "reshuffle" menteri atau pembubaran lembaga yang masih bekerja biasa-biasa saja.

"Bisa saja, membubarkan lembaga, bisa saja 'reshuffle'. Sudah kepikiran ke mana-mana saya, entah buat perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang) yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, kalau bapak ibu tidak merasakan itu sudah," kata Presiden Jokowi sambil mengangkat kedua tangannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI