Suara.com - Taiwan kembali mengadakan pawai tahunan Pride LGBT pada Minggu (28/06/2020). Meski tak seheboh tahun lalu, parade yang dilangsungkan di Taipei ini tetap meriah dengan umbul-umbul pelangi yang jadi identitas kaum lesbian, gay, biseksual, transgender dan queer.
Menyadur Time pada Senin (29/06/2020), tak banyak negara mengadakan pawai dukungan untuk kebebasan orientasi seksual seperti ini dan Taiwan menjadi satu yang paling mendukung hak LGBTQ.
Pada tahun-tahun sebelumnya, pawai ini selalu dihadiri oleh puluhan ribu orang tapi kali ini, hanya sekitar 1000 orang yang turun ke jalanan. Selain pandemi virus corona, hujan lebat diyakini jadi alasan sepinya pengunjung.
Taiwan adalah satu-satunya tempat di Asia yang menyetujui pernikahan sesama jenis. Sistem politik liberal yang diusung selalu mengutamakan hak asasi manusia seperti kebebasan berbicara dan berkumpul.
Baca Juga: Berakhir Damai, Kasus Penganiayaan ABK Indonesia oleh Kapten Kapal Taiwan
Tahun ini, ketika pawai LBGTQ dilangsungkan, Taiwan berhasil menunjukkan dua hal pada dunia. Pertama kesuksesan mereka mengatasi pandemi virus corona dan kedua, komitmennya terhadap hak-hak setiap orang terhadap orientasi seksual.
Salah satu pelajar Amerika Loren Couse, kagum dengan Taiwan dan memuji kemampuan mereka karena berani mengadakan pawai seperti ini kala pandemi.
"Saya pikir Taiwan telah melakukan pekerjaan yang sangat baik sejauh ini dan saya sangat bangga tinggal di sini," ujarnya.
"Tidak hanya karena sangat terbuka untuk orang-orang seperti saya, komunitas gay, tetapi juga karena saya pikir itu adalah contoh bagi dunia dan bagaimana menangani pandemi sejauh ini," kata Couse.
New York yang juga mendukung kebebasan LGBTQ tak bisa mengadakan pawai Pride tahun ini karena berbenturan dengan pandemi.
Baca Juga: Pelopor Boba Taiwan Nomor 1 Hadir di Jogja! Ini Keistimewaan Xing Fung Tang