Jokowi Ancam Mau Reshuffle, Fadli Zon: Perlu Kabinet Krisis, Bukan Pesta

Senin, 29 Juni 2020 | 11:05 WIB
Jokowi Ancam Mau Reshuffle, Fadli Zon: Perlu Kabinet Krisis, Bukan Pesta
Ilustrasi Fadli Zon. (Suara.com/Ema Rohima)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota DPR RI Fadli Zon menyoroti Presiden Jokowi ancam reshuffle para menterinya di tengah pandemi Covid-19. Menurut Fadli Zon, saat ini Indonesia membutuhkan 'kabinet krisis', bukan 'kabinet pesta'.

Tanggapan tersebut disampaikan oleh Fadli Zon melalui akun Twitter miliknya @fadlizon. Awalnya, ia mengomentari cuitan Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya yang mengomentari sikap tegas Jokowi saat memimpin rapat menteri.

"Jarang-jarang loh Jokowi kasih kodenya seeksplisit dan sekeras ini. Bisa-bisa sebelum pidato 16 Agustus ini kejadian," cuit Yunarto seperti dikutip Suara.com, Senin (29/6/2020).

Tak lama berselang, cuitan Yunarto direspons oleh Fadli Zon. Fadli Zon memiliki pendapat sendiri mengenai sikap Jokowi tersebut.

Baca Juga: Jokowi Jengkel Ancam Reshuffle, Menteri Tanpa Nyali Jadi Sorotan

Menurutnya, ditengah pandemi Covid-19 yang dialami Indonesia, masyarakat membutuhkan 'Kabinet Krisis', bukan 'Kabinet Pesta'. Meski demikian, Fadli Zon tidak menjelaskan lebih detail mengenai maksud dari cuitannya tersebut.

"Perlu 'Kabinet Krisis' bukan 'Kabinet Pesta'" balas Fadli Zon.

Fadli zon soal ancaman reshuffle kabinet (Twitter/fadlizon)
Fadli zon soal ancaman reshuffle kabinet (Twitter/fadlizon)

Ancaman reshuffle

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo a.k.a Jokowi memperingatkan para menteri Kabinet Indonesia Maju yang masih bekerja biasa-biasa saja saat pandemi covid-19, untuk mengubah cara kerjanya.

"Perasaan ini harus sama. Kita harus mengerti ini. Jangan biasa-biasa saja, jangan linear, jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali kita, saya lihat masih banyak kita yang menganggap ini normal," kata Presiden Jokowi dengan nada tinggi, saat menyampaikan arahan dalam sidang kabinet paripurna, di Istana Negara pada 18 Juni 2020.

Baca Juga: Jokowi Ancam Reshuffle, Rizal Ramli: Wong Posisi Kabinet Cuma Hadiah

Video arahan Presiden Jokowi tersebut baru dikeluarkan oleh Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden pada "channel" Youtube Sekretariat Presiden pada Minggu.

Dalam arahan tersebut, Presiden Jokowi bahkan membuka opsi "reshuffle" menteri atau pembubaran lembaga yang masih bekerja biasa-biasa saja.

"Bisa saja, membubarkan lembaga, bisa saja 'reshuffle'. Sudah kepikiran ke mana-mana saya, entah buat perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang) yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, kalau bapak ibu tidak merasakan itu sudah," kata Presiden Jokowi sambil mengangkat kedua tangannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI