Suara.com - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, pihaknya terus mendalami kasus penyerangan yang terjadi di Mapolres Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Minggu (28/6/2020) kemarin. Dalam kasus ini, pelaku bernama Indra Oktomi (35) tewas ditembak usai penyerangan.
Menurut Argo, pelaku Indra merupakan seorang residivis. Dia pernah tersandung kasus penganiayaan hingga narkotika.
"Keterangan awal yang bersangkutan adalah residivis, kasus penganiayaan kemudian juga ada diduga juga berkaitan dengan narkotika," kata Argo di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (29/6/2020).
Tidak hanya itu, Argo juga menyebut pelaku Indra memahami atau mempelajari suatu aliran tertentu. Hal itulah yang membikin Indra sempat berteriak hingga menantang anggota kepolisian saat kejadian berlangsung.
Baca Juga: Detik-detik Mapolres OKI Diserang hingga Pelaku Tewas Ditembak
"Dan laporan intelijen, yang bersangkutan juga memahami aliran tertentu sehingga yang bersangkutan sempat teriak menantang pihak kepolisian di sana. Tentunya di sana penyidik menyelesaikan atau informasi di sana memeriksa saksi dan mengumpulkan barang bukti di sana," katanya.
Sebelumnya, Kapolres OKI AKBP Alamsyah Palupessy, menjelaskan bahwa pelaku yang merupakan warga SP Padang OKI mendatangi markas Polres OKI pukul 02.30 WIB menggunakan mobil Mobilio warna putih, namun ia datang dengan menabrak pagar mapolres.
"Ketika pelaku menabrak pagar lalu masuk maka anggota piket langsung membunyikan alarm untuk memanggil anggota yang lain," ungkap Alamsyah.
Sebelum semua anggota berkumpul pelaku yang beraksi seorang diri sempat melukai Aipda M Nur yang menghampirinya, kemudian pelaku berupaya mencari anggota lain dengan tetap menenteng senjata tapi masuk ke mobil lagi.
Mendapati pelaku berada di dalam mobil, para anggota piket mencoba persuasif dengan meminta pelaku menjatuhkan senjata yang dipegangnya.
Baca Juga: Identitas Penyerang Mapolres OKI Terungkap, Ternyata Residivis!
Tetapi pelaku malah keluar dan berupaya menyerang anggota yang mengepung, tak pelak anggota terpaksa menembak pelaku pada bagian kaki dan meninggal saat akan dibawa ke RSUD Kayuagung karena kehabisan darah.