Jokowi ke Menteri-menteri: Saya Jengkel, Apa Enggak Punya Perasaan?

Minggu, 28 Juni 2020 | 21:26 WIB
Jokowi ke Menteri-menteri: Saya Jengkel, Apa Enggak Punya Perasaan?
Jokowi dalam sidang paripurna kabinet, Kamis (18/6/2020) lalu. [Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo mengakui dongkol terhadap sikap sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, yang dinilai masih bersikap biasa-biasa saja dalam menghadapi situasi krisis akibat pandemi covid-19.

Menurut Jokowi, sikap biasa-biasa saja para menteri tampak dari kebijakan-kebijakan kementerian yang dinilai lamban.

Kekesalan Jokowi itupun disampaikan langsung di depan jajaran pembantunya dalam sidang paripurna kabinet, Kamis (18/6/2020) lalu.

Baca Juga: Alasan Istana Akhirnya Rilis Video Jokowi Tegur dan Ancam Reshuffle Menteri

Ia sekaligus menanyakan apakah para menteri masih memiliki perasaan terhadap rakyat atau tidak.

"Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ. Ini apa enggak punya perasaan? Suasana ini krisis," kata Jokowi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi kemudian meminta kepada menteri-menterinya agar memiliki satu perasaan yang sama dalam kondisi krisis kekinian.

Sebab, kata dia, apabila ada satu orang yang masih merasa serta menganggap normal terhadap kondisi krisis, maka bahaya sudah mengintai.

"Kalau saya lihat bapak ibu dan saudara-saudara masih melihat ini sebagai masih normal, berbahaya sekali. Kerja masih biasa-biasa saja. Ini kerjanya memang harus ekstra luar biasa, extra ordinary. Perasaan ini tolong sama. Kita harus sama perasaannya. Kalau ada yang berbeda satu saja, sudah berbahaya," tutur Jokowi.

Baca Juga: Intonasi Tinggi dan Gestur Angkat Kedua Tangan Jokowi saat Ancam Reshuffle

Dengan memiliki perasaan yang sama dalam menghadapi krisis, Jokowi lantas memerintahkan menteri untuk kemudian mengirinya dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan ekstra. Bukan justru mengeluarkan kebijakan biasa-biasa saja.

"Jadi, tindakan-tindakan kita, keputusan-keputusan kita, kebijakan-kebijakan kita, suasananya harus suasana krisis. Jangan kebijakan yang biasa-biasa saja menganggap ini sebuah kenormalan. Apa-apaan ini? Mestinya, suasana itu ada semuanya. Jangan memakai hal-hal yang standar pada suasana krisis. Manajemen krisis sudah berbeda semuanya mestinya," tandas Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI