Alasan Istana Akhirnya Rilis Video Jokowi Tegur dan Ancam Reshuffle Menteri

Minggu, 28 Juni 2020 | 20:50 WIB
Alasan Istana Akhirnya Rilis Video Jokowi Tegur dan Ancam Reshuffle Menteri
Presiden Joko Widodo. [ANTARA FOTO/BPMI Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Teguran keras dan arahan tegas Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam sidang paripurna kabinet di Istana Negara Jakarta pada 18 Juni 2020, sengaja diputuskan untuk dirilis agar diketahui publik.

Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden RI Bey Triadi Machmudin saat dikonfirmasi, Minggu (28/6/2020), mengatakan awalnya sidang paripurna kabinet tersebut bersifat internal.

"Namun setelah kami pelajari pernyataan presiden, banyak hal yang baik, dan bagus untuk diketahui publik, sehingga kami meminta izin kepada bapak presiden untuk memublikasikannya. Makanya baru diunggah hari ini," kata Bey.

Baca Juga: Intonasi Tinggi dan Gestur Angkat Kedua Tangan Jokowi saat Ancam Reshuffle

Video arahan keras Presiden Jokowi kepada jajarannya itu berselang 10 hari dipublikasikan, setelah Sidang Kabinet Paripurna berlangsung secara tertutup pada 18 Juni 2020.

Bey mengatakan pihaknya telah mengkaji secara mendalam sebelum merilis video arahan Presiden tersebut ke publik.

"Kami pelajarinya agak lama juga, pelajari berulang-ulang," kata Bey.

Dalam video berdurasi lebih dari 10 menit itu, Presiden Jokowi memberikan arahan yang tegas kepada para menterinya, bahkan sempat menyatakan kejengkelannya karena sampai saat ini disebutnya belum ada progres yang signifikan dari kerja jajarannya dalam tiga bulan terakhir.

Padahal situasi yang berkembang saat ini memerlukan langkah extra ordinary karena dunia termasuk Indonesia sudah diambang krisis.

Baca Juga: Jokowi soal Menteri Kerja Biasa-biasa Saja: Apa-apaan Ini, Bisa Reshuffle!

Presiden bahkan mengatakan akan melakukan langkah-langkah extra ordinary apa pun demi menyelamatkan 267 juta rakyat Indonesia.

"Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan," kata Jokowi pula.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI