Suara.com - Insiden penembakan terjadi di pusat distribusi Walmart, Amerika Serikat, pada Sabtu (27/9/2020) sore waktu setempat. Akibatnya, dua orang tewas dan 4 lainnya luka-luka.
Menyadur LA Times, kejadian bermula ketika seorang pria dengan menenteng senjata tipe AR, menyambangi gudang Walmart di California Utara sekitar pukul 15.00 sore dan menembaki orang-orang yang ada di sana.
Pelaku disebutkan mengendari mobil berwarna putih dan masuk ke area parkir sebelum melepaskan tembakan membabi buta.
Seorang karyawan Walmart, Scott Thammakhanty, mengatakan mendengar sejumlah suara tembakan yang nampak berasal dari senjata semi otomatis.
Baca Juga: Saat Pembimbing Rohani Dampingi Pasien Covid-19 di Kondisi Kritis
"Terus dan terus, saya bahkan tak tahu berapa kali ia menembak," ujar Thammakhanty menggambarkan intensitas serangan. "Aku hanya tahu itu banyak."
Thammakhanty bersama teman-temannya melarikan diri dari kawasan gedung untuk berlindung. Ia sempat melihat beberapa orang tiarap di tanah.
Sekitar 200 karyawan berada di gedung saat insiden ini terjadi. Beberapa diantaranya dilaporkan mengunci diri di dalam ruangan.
Selain menembak, pelaku disebutkan menabrak beberapa orang dan mobil. Adapun tersangka yang belum diketahui detil identitasnya itu ditembak oleh petugas polisi pada puku 15.43 sore.
Juru bicara otoritas berwenang Allison Hendrickson mengatakan semua korban telah dibawa ke Rumah Sakit Komunitas St. Elizabeth di Red Bluff untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Baca Juga: Bill Gates: Usaha Amerika Serikat Memerangi Pandemi Covid-19 Belum Cukup
Sementara juru bicara Walmart Scott Pope, mengatakan pihaknya tengah bekerja sama dengan otoritas hukum untuk melakukan penyelidikan insiden ini.