Jepang Ciptakan 'Masker Pintar', Bikin Pengguna Bisa Kuasai 8 Bahasa

Sabtu, 27 Juni 2020 | 15:15 WIB
Jepang Ciptakan 'Masker Pintar', Bikin Pengguna Bisa Kuasai 8 Bahasa
Ilustrasi orang menggunakan masker.[Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah perusahaan startup Jepang mengembangkan "masker pintar" yang dapat terhubung ke internet dan memiliki fitur-fitur canggih.

Menyadur Asia One, Donut Robotics telah membuat sebuah masker yang terhubung ke internet dan dapat mengirimkan pesan serta menerjemahkan bahasa Jepang ke delapan bahasa lainnya.

Masker tersebut diberi nama "C-mask", dengan bentuk plastik putih dibentuk seperti masker yang dapat dihubungkan ke sebuah aplikasi melalui Bluetooth. Aplikasi tersebut dapat mengubah suara ke dalam pesan teks, melakukan panggilan, atau memperkuat suara sang pemakai masker.

"Kami bekerja keras selama bertahun-tahun untuk mengembangkan robot dan kami telah menggunakan teknologi untuk menciptakan produk yang menanggapi bagaimana virus corona telah membentuk kembali masyarakat," kata Taisuke Ono, kepala eksekutif Donut Robotics dikutip dari Asia One.

Baca Juga: Universitas Jepang Meluluskan Mahasiswa Program Studi Ninja Pertamanya

Para insinyur Donut Robotics menemukan ide masker tersebut ketika ingin membuat sebuah produk yang dapat mempertahankan ekonomi perusahaan dari serangan pandemi.

Ketika virus corona menyerang, perusahaan itu baru saja mendapatkan kontrak untuk memasok robot pemandu dan penerjemah ke Bandara Haneda Tokyo, produk yang menghadapi masa depan yang tidak pasti setelah perjalanan udara dilarang.

Sebanyak 5.000 C-mask pertama akan dikirim ke pembeli di Jepang mulai bulan September, dan Ono ingin menjualnya juga di China, Amerika Serikat, dan Eropa. Masker tersebut dijual dengan harga sekitar 40 dolar (Rp 574 ribu) per buah.

Donut Robotics membangun masker dengan mengadaptasi perangkat lunak terjemahan yang dikembangkan untuk robotnya. Teknologi tersebut dibuat oleh salah satu insinyur perusahaannya yakni Shunsuke Fujibayashi.

Taisuke Ono mengumpulkan 28 juta yen (Rp 3,7 miliar) untuk pengembangan dengan menjual saham Donat Robotics melalui situs crowdfunding Jepang Fundinno.

Baca Juga: Kisah Haru Kakek Dalimin, Jualan Kangkung dan Ceritanya tentang Era Jepang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI