Wabah Corona Bikin Kesenjangan Pengguna Internet, Cari Sinyal ke Atap Rumah

Sabtu, 27 Juni 2020 | 15:11 WIB
Wabah Corona Bikin Kesenjangan Pengguna Internet, Cari Sinyal ke Atap Rumah
Seseorang pakai internet sampai naik ke atas genting. (BBC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Ada banyak cara untuk melakukannya. Berbagi infrastruktur, mendukung persaingan pasar, mengurangi biaya operasi jaringan, dan mendukung akses publik adalah semua keputusan kebijakan yang dapat diadopsi negara-negara untuk membuat akses internet lebih terjangkau," kata Manajer Riset Teddy Woodhouse.

"Tidak memiliki akses internet di dunia saat ini menempatkan Anda pada kerugian yang luar biasa," katanya kepada BBC, "dan kecuali kami berinvestasi untuk membawa lebih banyak orang online, kesenjangan digital ini berisiko membuat ketidaksetaraan yang ada semakin buruk."

"Sudah saatnya kita mengakui akses internet sebagai barang publik yang esensial dan hak dasar yang memang sesungguhnya begitu."

Hak dasar

Baca Juga: LIPI Kembangkan Alat Tes Corona Lebih Akurat dari Rapid Test

Penemu World Wide Web, Tim Berners-Lee, juga menyerukan tindakan untuk segera membuat internet lebih inklusif.

"Fokus nomor satu kami adalah menutup kesenjangan digital," katanya dalam pertemuan PBB bulan ini.

Internet telah menyediakan "kehidupan" bagi miliaran orang di tengah wabah virus corona, memungkinkan pekerjaan, pendidikan, dan koneksi sosial secara online, kata Berners-Lee, tetapi sekitar 3,5 miliar orang tidak mendapatkanya.

"Ketidaksetaraan ini merupakan penghalang bagi kesetaraan yang lebih luas, dan kami tahu itu paling mempengaruhi mereka yang sudah terpinggirkan - orang-orang di negara berkembang, mereka yang berpenghasilan rendah, dan tentu saja, perempuan," katanya.

Berners-Lee dan yayasannya membantu PBB untuk mengembangkan pemetaan untuk menutup kesenjangan digital dan mendesak pemerintah untuk menargetkan kelompok yang terabaikan, seperti mereka yang berpenghasilan rendah, perempuan dan rumah tangga pedesaan.

Baca Juga: Angelica Simperler dan Rico Hidros Tunda Bulan Madu karena Corona

PBB menekankan dorongan untuk kesetaraan dalam resolusi 2016, yang menyatakan bahwa kebebasan online adalah hak asasi manusia yang harus dipertahankan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI