Wabah Corona Bikin Kesenjangan Pengguna Internet, Cari Sinyal ke Atap Rumah

Sabtu, 27 Juni 2020 | 15:11 WIB
Wabah Corona Bikin Kesenjangan Pengguna Internet, Cari Sinyal ke Atap Rumah
Seseorang pakai internet sampai naik ke atas genting. (BBC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun, angka-angka ini tidak mengungkap ketidaksetaraan yang terjadi besar-besaran.

Menurut International Telecommunication Union, di negara-negara kaya, hampir 87% penduduk memiliki akses ke internet pada 2019, tetapi angka ini hanya mencapai 19% di negara-negara yang tergolong paling kurang berkembang.

Laporan yang sama mengatakan di setiap wilayah di dunia, pengguna internet pria melebihi jumlah pengguna wanita.

Proporsi perempuan yang menggunakan internet secara global adalah 48%, dibandingkan dengan 58% pria, dan di negara-negara paling kurang berkembang, sekitar satu dari empat pria memiliki akses internet, sementara hanya ada satu dari delapan bagi perempuan.

Baca Juga: LIPI Kembangkan Alat Tes Corona Lebih Akurat dari Rapid Test

Selain itu, jenis jaringan bagi orang di daerah pedesaan di negara miskin bahkan terlalu lambat untuk mendukung pekerjaan rumahan. Ini menghasilkan beberapa kesulitan untuk melakukan tugas-tugas sederhana seperti membayar tagihan.

"Orang-orang yang memiliki internet dengan kecepatan rendah atau berkualitas rendah mungkin tidak dapat belajar dan bekerja dari jarak jauh, meningkatkan keterampilan digital mereka maupun menumbuhkan peluang mereka untuk pekerjaan bergaji yang lebih baik. Mereka mungkin tidak dapat terhubung dengan keluarga dan teman untuk mempertahankan kesehatan mereka dengan baik," kata Alex Wong, Penasihat Strategi Senior, International Telecommunication Union.

Keterjangkauan

Sekitar 750 juta orang sama sekali tidak memiliki akses ke internet seluler, menurut laporan yang sama, dan biaya tetap menjadi penghalang utama bagi lebih banyak lagi orang.

"Setidaknya 1,3 miliar orang tinggal di negara-negara di mana paket data seluler tingkat awal (1GB per bulan) tidak terjangkau," kata Wong.

Baca Juga: Angelica Simperler dan Rico Hidros Tunda Bulan Madu karena Corona

Alliance for Affordable Internet adalah koalisi global yang mendorong akses yang lebih murah. Mereka ingin satu GB data dijual kurang dari 2% dari pendapatan bulanan rata-rata negara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI