"30 itu jumlah maksimal. Tapi juga harus melihat kondisi ruangan. Luas atau sempit dan aturan jarak 1-2 meter harus terpenuhi," imbuh Hakam.
Kasus Covid-19 naik terus
Jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Semarang dalam sepekan terakhir menunjukkan lonjakan.
Data Dinas Kesehatan Kota Semarang mencatat jumlah kasus positif Covid-19 per 18 Juni sebanyak 291 orang, naik menjadi 591 orang per 24 Juni yang tersebar di 16 kecamatan.
Baca Juga: Ada Orang Ke-3 di Pernikahan Rio Reifan dan Henny Mona
"Belum turun, ini masih naik terus. Jadi tidak ada kata lain warga harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan yang disiplin dan sustainable. Orang selama tiga bulan mungkin sudah bosan di rumah dan begitu keluar seperti euphoria. Makanya harus selalau diingatkan." Hakam mengingatkan.
Di Kota Semarang terdapat tiga rumah sakit melayani swab test yakni Rumah Sakit Wongsonegoro, Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND), dan Rumah Sakit Kariadi.
"Kalau lab di rumah sakit penuh, kolaborasi dengan lab se-Jateng. Dua Minggu ini kita kirim sampel tes ke Solo, Yogyakarta. Ya, nyebar supaya semua terkendali dan cepat dapat hasilnya.
Hakam mengakui keterbatasan laboratorium rujukan dalam menerima sampel test juga menghambat kecepatan proses identifikasi. Ditambah lagi prosedur panjang mulai dari perencanaan tempat atau lokasi rapid test dan swab test, pencatatan, hingga pembaharuan data.
"Yang jadi persoalan ketika harus antre sampel swab test karena kuota di lab terbatas. Kita harus cari lab yang tidak banyak antrean. Pandai-pandai kita melihat lab mana yang kosong dan bisa dimasuki agar hasilnya cepat. Per tanggal 25 Juni, kita juga masih punya 311 PDP yang menunggu hasil. Kasihan kalau mereka terlalu lama berada di karantina."
Baca Juga: Perdana Menteri Denmark Curhat Tunda Pernikahan Demi Negara
Dia mengingatkan agar warga jangan kaget melihat lonjakan kasus positif.