Pernikahan Berujung Maut di Semarang karena KUA Memberi Kelonggaran

Sabtu, 27 Juni 2020 | 14:54 WIB
Pernikahan Berujung Maut di Semarang karena KUA Memberi Kelonggaran
Pernikahan
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Salah seorang yang kedapatan positif Covid-19 adalah Ahmad Khotib, tetangga keluarga yang menggelar akad pernikahan di kawasan Tambakrejo, Semarang.

"Awalnya rapid test reaktif. Kemudian dilakukan swab test pertama di Rumah Sakit Tlogorejo. Hasilnya positif," kenang Khotib.

Ketika dinyatakan positif, Khotib berinisiatif melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Istrinya menyediakan kamar khusus. Di kamar tersebut dipasang tenda untuk tidur.

"Di kamar saya kasih tenda. Saya tidur di dalam tenda agar lebih aman," jelasnya.

Baca Juga: Ada Orang Ke-3 di Pernikahan Rio Reifan dan Henny Mona

Klaster penularan lokal pertama di Aceh menimpa sebuah keluarga, 13 orang positif virus corona Update Covid-19 di Indonesia: "Jangan merasa normal-normal saja," kata Presiden Jokowi

Selama masa isolasi, warga di kampungnya juga bergantian mengirim makanan. "Dikirim lauk pauk ditaruh di depan nanti saya ambil. Di tiap rumah juga disediakan air dan sabun cuci tangan."

Selama isolasi mandiri, Khotib mengonsumsi dua jenis obat. Pehavra, suplemen vitamin dan Azithromycin, antibiotik golongan macrolide yang diberikan secara oral untuk infeksi saluran napas atas (tonsilitis, faringitis), infeksi saluran napas bawah (bronkitis, pneumonia).

Kini Khotib dapat bernapas lega

Berdasarkan surat keterangan hasil pemeriksaan dari laboratorium sampel Covid-19 yang diterima dari Laboratorium Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret tertanggal 22 Juni 2020 menunjukkan dia negatif Covid-19.

Baca Juga: Perdana Menteri Denmark Curhat Tunda Pernikahan Demi Negara

"Ini tinggal tiga hari lagi obat habis," jelas Khotib ketika ditemui di rumahnya, Selasa (22/06).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI