Pernikahan Berujung Maut di Semarang karena KUA Memberi Kelonggaran

Sabtu, 27 Juni 2020 | 14:54 WIB
Pernikahan Berujung Maut di Semarang karena KUA Memberi Kelonggaran
Pernikahan
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ibu mempelai perempuan didiagnosa penyakit dalam dan setahun ini rutin terapi. Sedangkan sang ayah mempunyai riwayat medis penyakit jantung.

Adik dan ibu mempelai perempuan meninggal dunia

Namun, selang dua hari setelah akad berlangsung, adik mempelai perempuan mengaku lemas, batuk dan sesak sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Sultan Agung. Kedua orangtua mempelai juga menyusul masuk rumah sakit.

"Hari Sabtu [13/06], tiga anggota keluarga mempelai perempuan masuk rumah sakit. Adik dan kedua orangtua.

Baca Juga: Ada Orang Ke-3 di Pernikahan Rio Reifan dan Henny Mona

"Minggu sore [14/06], adiknya meninggal, katanya karena radang paru-paru. Disusul Senin [15/06] petang ibunya meninggal. Sedangkan ayahnya masih dirawat hingga kini dan kondisinya sudah membaik," ungkap Ahmad Khotib, warga setempat.

Dinas Kesehatan pun kemudian melalukan penelusuran pada orang-orang yang terlibat dalam acara akad nikah tersebut.

Tracking menemukan adik mempelai perempuan sudah mempunyai keluhan dan hasil laboratorium swasta menunjukkan sang adik menderita typhus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr. Abdul Hakam, mengatakan, dari serangkaian tes, hasilnya ditemukan 10 orang positif Covid-19. Semua adalah orang tanpa gejala (OTG).

"Karena banyak lansia dan anak-anak yang hadir di acara itu, maka hari berikutnya saya lakukan tes swab kepada 20 orang. Hasilnya ada tiga orang positif. Nah mereka ini ternyata punya anak dan di-tracking ketemu lagi dua positif. Dari pihak keluarga inti mempelai, total ada lima positif," kata Hakam.

Baca Juga: Perdana Menteri Denmark Curhat Tunda Pernikahan Demi Negara

Isolasi mandiri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI