Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (Mendikbud) Nadiem Makarim disebut belum memunculkan terobosan baru untuk pendidikan menghadapi situasi pandemi virus Covid-19.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Sunanto dalam sebuah diskusi daring bertajuk "Pemuda dan Pendidikan Kita Dimasa Pandemi" pada Sabtu (27/6/2020).
"Saya kira terlalu berat beban pemerintah apalagi Mendikbud, apalagi sampai sekarang saya belum menemukan terobosan baru," kata Sunanto dalam diskusi.
Menurut Sunanto, saat masa normal sebelum adanya pandemi tidak ada hal baru yang ditawarkan Nadiem untuk perbaikan strategi pendidikan nasional.
Baca Juga: Tumbuh Tentakel, Mutasi Virus Corona Diklaim Kian Mengerikan
"Di masa normal saja tidak ada terobosan, hanya berwacana tentang kampus merdeka dsb. Kita tidak pernah melihat postur budaya dan karakter kita saat ini. Dan tidak hanya budayanya, terus nanti seperti apa," ungkapnya.
Sunanto menyebut, salah satu akar masalah sistem pendidikan nasional antara lain diakibatkan oleh kebijakan pemerintah yang kerap berubah-ubah secara periodik. Menurutnya, jika kebijakan bergerak secara simultan justru akan membuahkan hasil.
"Selama ini kita berdebat tentang wacana beberapa tahun terakhir ini. Saya kira setiap kebijakan selalu berubah-ubah. Itu menjadi suatu catatan dan bisa dipastikan tidak akan menemukan solusi output pendidikan yang kita cita-citakan. Karena setiap periode selalu punya model baru dan periode kan hanya lima tahun," ujarnya.
"Pendidikan itu tidak hanya dibangun pada porsi lima tahun. Seharusnya memang ada konsistensi satu gagasan dan cita-cita harapan terhadap pembangunan pendidikan kedepan. Maka, satu hal dampak dari pandemi ini sebenarnya pendidikan harus dipahami secara utuh dan konsisten," sambungnya.
Baca Juga: Pasien Corona Jalan Kaki dari RS Sardjito Setelah Sembuh, Disambut Selawat